
TUGUJOGJA– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mendorong warganya untuk mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai solusi memperkuat ketahanan pangan lokal.
Gerakan ini resmi dicanangkan dalam peluncuran program Gerakan Pangan dan Gizi (Gerbang Pagi) yang digelar Selasa (29/4/2025), dan dihadiri sekitar 1.000 warga dari berbagai kalangan.
Tujuan Program Gerakan Pangan dan Gizi
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismaryadi, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah konkret untuk membentuk pola hidup masyarakat yang lebih produktif dan mandiri pangan.
Menurutnya, Bupati Gunungkidul sendiri telah memberikan contoh nyata dengan mengelola pekarangan di rumah dinasnya untuk ditanami berbagai tanaman produktif.
“Bupati Gunungkidul sangat konsen terhadap pertanian. Beliau memberikan teladan bahwa pekarangan bukan hanya ruang terbuka, tapi lahan strategis untuk menunjang ketahanan pangan keluarga,” ujar Rismaryadi.
Pihak yang Terlibat
Dalam pelaksanaan program ini, Dinas Pertanian melibatkan berbagai pihak, mulai dari kelompok tani, lurah, pemuda tani, hingga tim penggerak PKK.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Gerbang Pangan dan Gizi yang diproyeksikan sebagai embrio intensifikasi pekarangan jangka panjang.
Sebanyak 540 peserta dari berbagai elemen masyarakat turut mengikuti pelatihan dan simulasi langsung di lapangan.
Narasumber mengenalkan mereka pada budidaya tanaman sayur seperti jagung, cabai, dan bawang merah, serta tanaman obat keluarga (toga) yang mudah penanamannya di lingkungan rumah.
Selain pelatihan teknis, panitia juga menghadirkan motivator dan praktisi pertanian, Tusuk Karto, untuk membekali peserta dengan semangat dan wawasan dalam mengelola pekarangan secara berkelanjutan.
“Kami ingin warga Gunungkidul mencintai tanahnya sendiri. Dengan gerakan ini, masyarakat bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada pasokan dari luar,” tambah Rismaryadi.
Gerakan ini juga menyasar anak-anak sekolah dan generasi muda melalui sekolah lapangan tematik, yang telah melibatkan 2.344 peserta. Tujuannya adalah menanamkan kecintaan terhadap pertanian sejak dini.
Acara tersebut berakhir dengan penyerahan bantuan simbolis dari Pemkab Gunungkidul sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan pemanfaatan pekarangan.
Dengan gerakan ini, Pemkab Gunungkidul berharap setiap rumah tangga mampu menjadi produsen pangan, bukan sekadar konsumen, demi terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan di tingkat keluarga. (ef linangkung)