
TUGUJOGJA – Sejumlah gamelan berharga di Balai Pedukuhan Dadapan, Kalurahan Petir, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul, raib digondol maling. Para pelaku membobol ruangan penyimpanan gamelan dengan cara mencongkel pintu. Peristiwa pencurian gamelan kuningan itu membuat warga setempat geger dan merasa sangat kehilangan.
Kapolsek Rongkop, AKP Sigit Teja Sukmana, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Kejadian bermula saat Edi Tata Riyatna (46), warga Padukuhan Dadapan, Petir, Rongkop, datang ke Balai Pedukuhan Dadapan pada Sabtu, 28 Juni 2025 sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, Edi hendak mengikuti rapat karang taruna yang dijadwalkan di balai pedukuhan.
Edi masuk ke gudang penyimpanan barang untuk mengambil tikar yang akan digunakan dalam rapat karang taruna. Namun, sebelum mengambil tikar, Edi mendapati pintu ruangan gamelan sudah dalam keadaan terbuka.
Pintu ruangan tersebut terlihat rusak pada bagian kunci dan kusennya. Edi langsung merasa curiga dengan kondisi tersebut.
Edi kemudian memanggil Sonya, salah satu pengurus karang taruna. Sonya bergegas masuk ke dalam ruangan gamelan. Namun, pemandangan memilukan langsung menyambutnya.
Puluhan gamelan kuningan sudah hilang dari tempatnya. Sonya memeriksa setiap sudut ruangan untuk memastikan keberadaan gamelan tersebut. Namun, hasilnya nihil.
“Setelah dicek, beberapa jenis gamelan sudah hilang dan setelah dilihat secara seksama ada bekas congkelan di pintu ruangan gamelan,” jelas AKP Sigit menirukan keterangan saksi di lokasi kejadian.
Polisi Selidiki Pencurian, Warga Minta Gamelan Dikembalikan
Sonya segera melaporkan kejadian tersebut kepada Dukuh Dadapan. Warga bersama dukuh kemudian mengecek kondisi ruangan gamelan secara detail. Mereka mendapati gamelan Slenthem dan Barung telah hilang. Total gamelan yang hilang mencapai puluhan unit.
“Gamelan yang hilang itu ada 14 Slenthem dan 42 Barung. Semuanya terbuat dari kuningan. Kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta,” ujar AKP Sigit.
Merasa sangat dirugikan, Dukuh Dadapan segera melaporkan kasus pencurian gamelan tersebut ke Polsek Rongkop. Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian. Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa bekas congkelan pintu.
Petugas juga meminta keterangan saksi-saksi yang pertama kali mengetahui pintu ruangan gamelan dalam kondisi terbuka. Polisi kini masih memburu pelaku pencurian gamelan kuningan tersebut.
Polisi menduga pelaku mengetahui betul kondisi balai pedukuhan karena dapat masuk dengan mudah dan langsung mengambil gamelan dalam jumlah banyak.
Polsek Rongkop mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan. Polisi meminta pengurus balai pedukuhan memasang kunci ganda dan CCTV agar kejadian serupa tidak terulang. Polisi berjanji akan mengusut kasus pencurian gamelan kuningan ini hingga tuntas.
Peristiwa pencurian gamelan ini membuat warga Dadapan sedih. Gamelan kuningan tersebut selama ini menjadi sarana latihan karawitan dan pentas kesenian Jawa dalam berbagai upacara adat, hajatan, hingga ritual bersih dusun. Hilangnya gamelan membuat aktivitas seni tradisi di Dadapan lumpuh sementara.
Polisi kini terus melakukan penyelidikan intensif untuk menemukan pelaku pencurian dan membawa mereka ke meja hijau. Warga berharap polisi segera menangkap pelaku dan mengembalikan gamelan kuningan kebanggaan mereka.