
TUGUJOGJA – Goa Pindul Gunungkidul merasakan penurunan drastis jumlah wisatawan selama libur sekolah kali ini. Ketua BUMDes Maju Mandiri, Suryanto, menegaskan pihaknya mencatat jumlah pengunjung hanya 11.605 orang pada periode 23 Juni hingga 13 Juli 2025.
Suryanto menyebut jumlah ini jauh lebih sedikit daripada libur sekolah atau long weekend pada tahun sebelumnya. Pihaknya mencatat kunjungan menurun pengunjung meski cuaca bersahabat.
Penyebab Goa Pindul Sepi
“Biasanya saat libur sekolah Goa Pindul dipadati wisatawan, bahkan mencapai puluhan ribu orang,” ujarnya dengan nada kecewa.
Pihak BUMDes menilai kebijakan beberapa provinsi yang melarang study tour sekolah menjadi penyebab utama sepinya Goa Pindul tahun ini. Larangan tersebut muncul setelah beberapa kasus kecelakaan study tour di beberapa daerah.
“Kami merasa dampak larangan study tour sangat besar. Banyak sekolah yang biasanya datang berombongan, sekarang batal,” tegas Suryanto.
Ia menambahkan BUMDes Maju Mandiri telah menyiapkan beragam promo untuk menarik wisatawan umum, namun kebijakan larangan study tour tetap memukul pariwisata Goa Pindul.
Selain study tour, kondisi ekonomi masyarakat juga memengaruhi minat berwisata ke Goa Pindul. Meskipun harga paket wisata tetap stabil, warga lebih memilih menghemat pengeluaran liburan mereka.
Suryanto berharap pemerintah daerah maupun pusat segera mengkaji ulang larangan study tour sekolah. Pihaknua mendukung keselamatan anak-anak sekolah, tapi pelaku wisata juga butuh hidup.
“Goa Pindul menghidupi ratusan warga sekitar,” katanya dengan suara bergetar menahan sedih.
Upaya Promosi
BUMDes Maju Mandiri terus berupaya mempromosikan Goa Pindul melalui media sosial, paket promo keluarga, hingga diskon untuk wisatawan lokal. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal karena larangan study tour yang masih diberlakukan di beberapa provinsi.
Goa Pindul dikenal dengan keindahan stalaktit dan stalagmitnya yang menakjubkan. Wisatawan bisa menikmati cave tubing menyusuri aliran sungai bawah tanah dengan ban pelampung. Namun, pesona itu seolah tak mampu melawan kebijakan larangan study tour yang meredupkan denyut nadi ekonomi warga.
“Kami akan tetap melayani wisatawan dengan baik. Kami percaya suatu saat wisata Goa Pindul akan kembali ramai,” ucapnya penuh keyakinan.
Kondisi sepinya Goa Pindul saat libur sekolah ini menjadi potret suram pariwisata Gunungkidul. Saat pemerintah melarang study tour demi keselamatan siswa, ratusan warga justru kehilangan mata pencaharian mereka.
Goa Pindul kini menunggu peraturan yang lebih bijak agar denyut ekonominya kembali hidup seperti dulu. (ef linangkung)