
TUGUJOGJA – Gelombang antusiasme Jogja International Kite Festival (JIKF) 2025 mengguncang Pantai Pandansari, Bantul. Para peserta dari delapan negara menikmati pengalaman tak terlupakan.
Mereka mencicipi urap, ingkung ayam kampung, kacang rebus, ubi manis, hingga teh panas khas pedesaan di tepi pantai. Mereka tertawa lepas sambil menatap langit biru yang penuh warna-warni layangan.
Sambutan untuk Peserta Jogja International Kite Festival 2025
Koordinator Eksebisi Layang-layang JIKF 2025 di Pantai Pandansari, Haryanto, mengatakan panitia sengaja menghadirkan nuansa tradisional untuk menyambut para tamu mancanegara. Mereka ingin menciptakan kesan mendalam tentang keramahan masyarakat Jawa.
“Kami menyambut mereka dengan urap dan ingkung. Para delegasi sangat menikmati. Sambil menerbangkan layang-layang, mereka makan kacang rebus, ubi, dan teh jawa di pinggir pantai. Suasana terasa hangat dan santai,” ujar Haryanto, Kamis (24/7/2025).
Panitia memulai eksebisi layang-layang sejak pukul 11.00 WIB. Para peserta asal Malaysia, Thailand, Singapura, India, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Belanda itu langsung menyiapkan layangan mereka. Mereka memanfaatkan angin pantai selatan yang berhembus stabil untuk menerbangkan layangan raksasa mereka hingga pukul 17.00 WIB.
Angin kencang menegakkan layangan harimau raksasa milik delegasi Thailand. Di sudut lain, delegasi Jepang menerbangkan layangan gurita hitam sepanjang 30 meter yang menari ganas di langit Pandansari.
Sementara itu, delegasi Belanda tampak asyik mengabadikan momen dengan kamera drone, memotret layangan mereka yang melayang di atas laut biru.
Acara Penutup
Menurut Haryanto, eksebisi ini menjadi bagian dari Pandansari International Kite Exhibition yang berlangsung selama dua hari. Acara ini juga menjadi penutup rangkaian roadshow JIKF 2025 sebelum puncak festival berlangsung di Pantai Parangkusumo akhir pekan nanti.
“Kami ingin mereka senang. Ternyata mereka sangat menikmati. Kami berencana menjadikan Pandansari sebagai ikon wisata layang-layang internasional. Insyaallah rutin digelar tiap tahun,” imbuh Haryanto.
Para delegasi pun mengaku kagum. Delegasi Korea Selatan sempat berkomentar kagum atas cita rasa urap dan ingkung Jawa. Mereka mengaku baru pertama kali makan di tepi pantai dengan sajian daun pisang yang menambah kesan alami.
“Kami suka sekali makanannya. Layangan kami juga bisa terbang stabil di sini,” ucap salah satu delegasi Korea Selatan sambil tersenyum.
Sebagai informasi, puncak acara Jogja International Kite Festival 2025 akan digelar pada 26–27 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul. Ratusan penggiat layang-layang dari berbagai penjuru dunia akan hadir. Mereka akan menunjukkan kreasi layangan raksasa terbaik mereka di langit Parangkusumo yang luas dan menantang.
Gelaran JIKF 2025 membuktikan Yogyakarta tetap menjadi magnet bagi wisatawan dan pegiat budaya dunia. Tradisi, kuliner, dan kreativitas layangan berpadu menciptakan harmoni yang menakjubkan di bumi Mataram ini. (ef linangkung)