
TUGUJOGJA – Sebanyak 10.629 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi memulai langkah besar di Kota Yogyakarta.
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) pun menyatakan kebahagiaan sekaligus menyampaikan pesan mendalam kepada para pendatang baru tersebut.
UGM membuka pintu bagi 8.728 mahasiswa program sarjana dan 1.901 mahasiswa program sarjana terapan untuk tahun ajaran 2025/2026.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa para mahasiswa baru ini datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, UGM juga menyambut 32 mahasiswa asing dari India, Cina, Pakistan, Malaysia, dan Timor Leste.
“UGM tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga langsung mengajak mahasiswa terlibat praktik nyata,” tegas Arie.
Ia menyampaikan bahwa sejak hari pertama, UGM mendorong mahasiswa untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan melalui pemilahan sampah. Dengan pendekatan zero waste, kampus sengaja membentuk kesadaran dan keterampilan lingkungan sejak masa orientasi.
Orientasi mahasiswa bertajuk PIONIR Gadjah Mada 2025 pun berlangsung secara megah di Lapangan Pancasila, UGM, Senin (04/08). Dalam upacara pembukaan tersebut, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X tampil menyampaikan sambutan mewakili Gubernur sekaligus rakyat Yogyakarta.
“Saya mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat DIY merasa sangat berbahagia menyambut Ananda semua,” ujar Sri Paduka, dengan suara mantap dan penuh harap. “Saya harap kalian merasakan semangat khas Yogyakarta: semangat yang tumbuh dari harmoni, toleransi, dan budaya.”
Dalam pidatonya, Sri Paduka menekankan bahwa masa muda adalah momen emas untuk menempa karakter, membangun jejaring, dan menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.
Beliau juga menantang mahasiswa untuk memanfaatkan masa perkuliahan sebaik mungkin, mengembangkan kecerdasan emosional, dan memperkuat keterampilan kolaboratif yang berbasis pada nilai dan budaya.
“Jadikan setiap langkah di Yogyakarta sebagai pelatihan kehidupan. Rasakan denyut semangat kebudayaan, hayati semangat gotong royong masyarakatnya, dan ikuti irama peradaban yang tumbuh dari akar nilai-nilai luhur,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., memaparkan pandangannya. Ia menantang para mahasiswa baru agar tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga dalam karakter, budaya, dan kepribadian.
“UGM siap menjadi ruang bagi para agen perubahan masa depan. Gadjah Mada Muda harus tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan pembangunan, baik di tingkat lokal maupun global. Kami ingin mahasiswa tidak hanya menyerap ilmu, tetapi juga menebar manfaat lewat karya nyata dan kontribusi sosial,” tutur Olivia. (ef linangkung)