
Pemerintah Kota Yogyakarta menggulirkan program Food Bank Lumbung Mataraman sebagai langkah konkret dalam menyalurkan makanan berlebih dari hotel, restoran, dan mitra lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ini menjadi bagian dari upaya mengurangi food waste sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal melalui semangat gotong royong warga dan mitra.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyebutkan, Kota Yogyakarta tidak memiliki cukup lahan untuk menghasilkan pangan secara mandiri, sehingga konsep lumbung pangan yang diusung difokuskan pada penyelamatan dan redistribusi makanan berlebih.
“Kita membangun lumbung pangan dalam hal ini food bank itu dalam rangka untuk mengatasi food waste. Saya yakin bahwa gotong royong itu menjadi bagian dari jiwa bangsa. Kita menyelesaikan masalah kebutuhan pangan di tingkat warga yang miskin,” ujar Hasto dalam peresmian Sekretariat Lumbung Mataraman, Rabu (21/5/2025).
Potensi makanan berlebih di Kota Yogyakarta cukup tinggi mengingat jumlah hotel dan restoran mencapai sekitar 567 unit, namun baru sekitar 48 hotel yang tergabung sebagai mitra Food Bank. Donasi makanan juga datang dari Korpri Pemkot Yogyakarta, BPD DIY, PT Indomarco Prismatama, PT Ultra Medica Sejahtera, serta anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Yang paling penting sekarang ini menghidupkan donor dan kemudian kita bisa jemput bola kepada donor. Saya kira ini adalah hal baru bagian dari perubahan di seratus hari kerja. Salah satu bentuk perubahannya adalah kita punya food bank,” imbuh Hasto.
Alur distribusi dimulai dari donasi makanan, dilanjutkan proses verifikasi dan uji kualitas di Sekretariat Lumbung Mataraman. Makanan yang lolos uji akan didistribusikan kepada masyarakat dengan bantuan mitra distribusi seperti Berbagi Bites Jogja dari mahasiswa UGM, Baznas Kota Yogyakarta, serta relawan dari masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menegaskan bahwa keberadaan sekretariat bersama ini menjadi pusat kegiatan penyelamatan dan distribusi pangan.
“Sekretariat Lumbung Mataraman sebagai pusat distribusi pangan berkelanjutan, memperkuat sinergi antara Food Bank Kota Yogyakarta dengan mitra strategis. Dengan ada yang program ini diharapkan banyak hal dapat diatasi di antaranya adalah akses pangan bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Sukidi.
Sasaran penerima makanan dari program ini meliputi lansia prasejahtera, keluarga prasejahtera, serta penyandang disabilitas. Berdasarkan data, jumlah penerima potensial di Kota Yogyakarta mencakup sekitar 1.802 lansia, 28.792 warga prasejahtera, dan 3.089 penyandang disabilitas.
Dalam peresmian, turut dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama dengan mitra yang mendukung kegiatan Food Bank Lumbung Mataraman, sekaligus penyerahan bantuan sarana dan paket makanan untuk mendukung keberlangsungan program.