
TUGUJOGJA – Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya memperluas jangkauan jaringan internet berbasis fiber optic sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur digital.
Hingga saat ini, jaringan fiber optic baru menjangkau 46 dari total 75 kalurahan yang ada di Bantul. Artinya, masih ada 29 kalurahan yang belum terlayani jaringan fiber optic dan bergantung pada akses internet non-fiber.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi’ Aidin, menyebut bahwa perluasan jaringan ini merupakan bagian dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bantul, khususnya visi kedua yang menekankan penguatan pelayanan publik berbasis teknologi.
“Penuntasan jaringan fiber optic ini merupakan bagian dari visi kedua Bupati, serta mendukung tiga dari 20 program prioritas, yaitu peningkatan pelayanan publik, pemasangan CCTV di titik rawan, serta pembangunan infrastruktur jaringan fiber optic,” ujar Bobot, Senin, 12 Mei 2025.
Tantangan Blank Spot dan Upaya Pemerataan Koneksi Internet
Bobot menjelaskan, meskipun belum semua wilayah terjangkau fiber optic, Pemkab tetap berupaya memastikan setiap kalurahan memiliki akses internet, termasuk dengan menggunakan teknologi alternatif seperti radio link atau jaringan seluler.
Selain kalurahan, jaringan ini juga ditargetkan menjangkau seluruh sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemkab Bantul guna mendukung digitalisasi pendidikan.
“Harapan kami, ke depan semua sekolah dan kalurahan bisa menikmati layanan internet stabil berbasis fiber optic. Ini penting untuk mendorong pemerataan akses informasi dan meningkatkan kualitas layanan publik,” tambahnya.
Namun, perluasan jaringan fiber optic di Bantul masih menghadapi tantangan, salah satunya keberadaan sejumlah area blank spot—wilayah yang sulit terjangkau sinyal internet karena kondisi geografis atau infrastruktur yang belum memadai.
Berdasarkan data Diskominfo, area blank spot di Bantul tersebar di beberapa titik di wilayah perbukitan seperti di Kecamatan Dlingo, Imogiri bagian timur, serta beberapa dusun di Kecamatan Pajangan dan Pleret.
Upaya penanganan blank spot ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk melalui kerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi serta pembangunan menara BTS dan penguat sinyal.
“Blank spot memang masih menjadi tantangan, tapi kami optimis dengan perencanaan yang matang dan dukungan lintas sektor, target pemerataan konektivitas internet di Bantul dapat terwujud dalam beberapa tahun ke depan,” pungkas Bobot.***