
TUGUJOGJA — Suasana haru dan bangga menyelimuti kompleks budaya Sewokoprojo, Wonosari, saat Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih secara resmi membuka Pameran Seni Gambar Serentak bertajuk Timbang Rasa, Sabtu (24/5/2025).
Dalam sambutannya, Endah mengaku acara ini terasa seperti reuni akbar para seniman, terutama bagi mereka yang dulu pernah Topo Ngemper dan Topo Kere di ruang-ruang publik legendaris Yogyakarta seperti Taman Budaya Yogyakarta, Malioboro, Titik Nol, hingga Alun-Alun Utara.
Sambutan Bupati
“Melihat teman-teman seniman hadir kembali dalam satu ruang ini, seperti melihat lembaran sejarah hidup yang dibuka ulang. Dulu mereka menggambar di emperan, sekarang karyanya terpajang di ruang terhormat. Serasa reuni jiwa-jiwa kreatif yang tak pernah padam,” ujar Bupati dengan mata berkaca-kaca.
Pameran ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Gunungkidul yang untuk pertama kalinya dipercaya menjadi tuan rumah acara seni rupa berskala nasional bertajuk Indonesia Menggambar, Menggambar Indonesia.
Sebanyak 300 seniman dari 50 komunitas, sanggar, dan kolektif seni dari seluruh Indonesia memadati kompleks Sewokoprojo, menampilkan karya-karya gambar dua dimensi, instalasi, hingga drawing performance yang memukau.
Endah menyoroti bagaimana seniman Gunungkidul selama ini banyak berkarya di luar wilayahnya sendiri.
“Ternyata talenta menggambar luar biasa itu banyak tersembunyi di Gunungkidul. Hari ini kita lihat sendiri, hasil karya anak-anak kita tak kalah dari seniman manapun. Mereka hanya butuh ruang dan kepercayaan,” tegasnya.
Dalam satu penampilan dramatis, seorang seniman tampil memukau dengan drawing performance menggunakan penutup mata dari aluminium foil.
“Saya tidak menyangka hasil gambarnya begitu detail dan dalam. Ini bukti bahwa Gunungkidul menyimpan permata seni yang belum tergali semua,” tambah Bupati.
Endah juga menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh Gunungkidul sebagai tuan rumah event-event seni dan budaya nasional ke depan.
“Kompleks Sewokoprojo akan terus kami buka untuk pameran seni. Kalau perlu, kami jadikan pusat aktivitas budaya. Pokoknya, Gunungkidul siap jadi rumah besar bagi para seniman,” katanya mantap.
Tema Pameran Lukisan Indonesia Menggambar
Ketua pelaksana pameran, Lembu Christian Cahya Nugraha, menjelaskan bahwa tema Timbang Rasa merefleksikan praktik menggambar sebagai media ekspresi dan jembatan rasa antar pengalaman. Ia menegaskan bahwa pameran ini bukan hanya pajangan karya, tetapi sebuah ruang temu lintas latar belakang dan lintas pemahaman visual.
Pameran Timbang Rasa akan berlangsung hingga 31 Mei 2025, terbuka untuk umum mulai pukul 09.00–17.00 WIB setiap hari, tanpa dipungut biaya. Lembu mengajak seluruh masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya untuk hadir dan menikmati kekayaan visual dari ratusan seniman yang berpartisipasi.
“Datanglah, rasakan sendiri bagaimana gambar bisa berbicara tentang kita, tentang Indonesia,” pungkasnya. (ef linangkung)