
TUGUJOGJA- Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1445 H, harga bahan pokok kerap mengalami kenaikan.
Badan Pangan Nasional bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional.
Gerakan tersebut berlangsung pada Selasa (18/3/2025) di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul.
Harga Lebih Terjangkau
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menjelaskan pasar murah ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras dan minyak dengan harga lebih terjangkau daripada harga pasar.
“Tentunya Gerakan Pangan Murah ini dalam rangka menghadapi HBKN jelang Idul Fitri serta upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan Bank Indonesia. Dengan adanya subsidi, masyarakat dapat membeli sembako dengan harga lebih murah, yakni selisih sekitar Rp2.000 di bawah harga pasar.
“Kami berharap melalui acara ini, masyarakat bisa mendapatkan akses pangan yang lebih baik, terutama menjelang hari raya,” imbuhnya
Selain menjual kebutuhan pokok, pasar murah ini juga melibatkan 21 item produk dari asosiasi pasar tani di Gunungkidul. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi petani lokal dalam memasarkan produk.
Bupati Gunungkidul Endah Buka Pasar Murah
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, secara langsung membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, CSR Bank Indonesia, Perum Bulog, agen dan distributor pangan, gapoktan, serta asosiasi pasar tani yang telah mendukung Gerakan Pangan Murah.
“Oleh karenanya, guna menyikapi fenomena kenaikan harga pangan, pemerintah daerah harus bertindak cepat dengan mengadakan program ini,” ujar Endah.
Endah menambahkan, upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang stabil, tetapi juga sebagai langkah pengendalian inflasi di daerah.
“Kami berharap kelompok tani penerima bantuan dapat memanfaatkan benih dan alat pertanian ini dengan optimal, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” ucap Endah.
Dalam kesempatan ini Bupati juga menyerahkan bantuan pemerintah berupa benih jagung hibrida dan 21 unit cultivator (alat mesin pertanian) kepada kelompok tani. Ini sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian.
“Dengan dukungan teknologi pertanian modern serta pola budidaya yang lebih efektif, diharapkan petani di Gunungkidul semakin berdaya saing dan mampu meningkatkan hasil panennya,” pungkas Endah. (Olive)