
TUGUJOGJA – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kembali menggairahkan semangat kolektif masyarakat dengan menggelar Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun 2025.
Bupati Kulon Progo, H. Agung Setyawan, resmi membuka kegiatan ini di Kalurahan Kulu, Kapanewon Temon, Rabu (7/5/2025).
Kekuatan Utama Hadapi Tantangan
Bupati Agung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat budaya gotong royong sebagai kekuatan utama dalam menghadapi berbagai tantangan, khususnya di bidang ketahanan pangan.
Ia menegaskan bahwa gotong royong adalah warisan luhur bangsa yang harus terus dijunjung tinggi dan dilestarikan bersama.
“Gotong royong merupakan warisan leluhur yang sangat adiluhung. Kita harus menjaga dan menghidupkannya karena ini menjadi jati diri bangsa kita,” tegas Agung dalam sambutannya.
Bupati juga menyampaikan bahwa gotong royong menciptakan ekosistem sosial yang harmonis, penuh damai, dan tentram. Menurutnya, nilai-nilai gotong royong merupakan inti sari dari Pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kalau kita serap hingga pada inti terdalam Pancasila, maka di sanalah kita temukan semangat gotong royong,” ujar Agung.
Agung mendorong masyarakat menjadikan gotong royong sebagai kekuatan sosial yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan, mulai dari pembangunan hingga persoalan pangan.
Bersama Wakil Bupati H. Ambar Purwoko, unsur Forkopimda, Sekda, Asisten Daerah, dan para Kepala OPD, Agung menunjukkan komitmen Pemkab untuk berkolaborasi aktif dengan warga di seluruh wilayah Kulon Progo.
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kulon Progo 2025
Ketua Penyelenggara BBGRM 2025, Muhadi, SH., M.Hum, yang juga menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, menjelaskan bahwa BBGRM tahun ini berjalan serentak di 12 Kapanewon se-Kulon Progo.
“BBGRM adalah agenda rutin setiap Mei yang bertujuan menguatkan semangat kebersamaan dan melestarikan nilai budaya gotong royong,” jelas Muhadi.
Ia memaparkan bahwa kegiatan ini terbagi ke dalam empat bidang utama: kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan agama, serta lingkungan hidup. Semua kegiatan bertujuan untuk mendorong penguatan integrasi sosial dan ketahanan pangan.
“Tahun ini kami usung tema Dengan Semangat Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Kita Wujudkan Ketahanan Pangan di Kulon Progo,” imbuhnya.
Melalui BBGRM 2025, Pemerintah Kulon Progo mendorong lahirnya kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat, memperkuat ketahanan sosial, serta membangun pondasi ketahanan pangan dari desa ke kota.
Dengan semangat gotong royong, Kulon Progo bergerak bersama demi masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. (ef linangkung)