
TUGUJOGJA – Kecelakaan tragis di tikungan Tleseh, Jalan Jogja–Wonosari, kembali menelan korban jiwa. Setelah satu orang dinyatakan meninggal di lokasi kejadian pada Senin, 23 Juni 2025 sore, korban kedua, yang sebelumnya dalam kondisi kritis, akhirnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Polisi menetapkan bahwa kecelakaan ini melibatkan dua mobil dan lima sepeda motor, dengan penyebab utama berasal dari mobil Isuzu Panther bernomor polisi AB 1952 BH yang melaju ugal-ugalan dari arah Wonosari menuju Jogja.
Panther yang melaju kencang tanpa kendali itu menyenggol Toyota Raize AB 1665 DI dari arah berlawanan. Senggolan itu menjadi awal mimpi buruk. Panther kehilangan kendali total dan langsung menghantam tiga sepeda motor secara frontal, menyebabkan korban jiwa dan luka berat.
Salah satu korban meninggal yang teridentifikasi adalah Andi Suryanto, kelahiran 1983, warga Padukuhan Serut, Kalurahan Ponjong, Kapanewon Ponjong. Ia mengendarai Yamaha NMax AB 2603 BM, yang diketahui terseret hingga belasan meter usai tertabrak Panther.
Korban kedua yang sempat dirawat dalam kondisi kritis adalah Miftah Anur Omae, warga Mokol, Playen. Ia mengendarai Honda Beat AB 2586 RR yang membawa kronjot (keranjang bambu). Tim medis sempat berjuang menyelamatkannya, namun luka berat di bagian kepala dan dada membuat nyawanya tak tertolong.
Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Mencekam
Lina Budiyati, warga Gambiran, Kalurahan Bunder, menjadi saksi mata sekaligus korban selamat. Ia mengendarai Toyota Raize dan berada tepat di jalur kejadian.
“Saya sudah minggir banget ke kiri, tapi Panther itu malah melaju makin ke kanan. Akhirnya nyenggol spion saya, lalu langsung hantam motor-motor di belakang. Saya cuma bisa teriak sambil lihat motor-motor itu mental semua,” tutur Lina dengan mata berkaca-kaca.
Tiga motor yang ditabrak Panther yakni Yamaha NMax AB 2603 BM, Honda Beat dengan kronjot, dan Honda Vario AB 6916 OM. Motor Yamaha NMax hancur berantakan karena terseret jauh dan terjepit di kolong Panther.
Tirani, pengendara motor AB 5145 AD yang berada tepat di belakang rombongan motor tersebut, selamat setelah mengerem mendadak dan terjatuh.
“Saya lihat mobil itu seperti nyelonong keluar dari tikungan. Saya langsung rem dan jatuh, badan saya sakit semua tapi saya masih hidup,” ungkap Tirani sambil menahan nyeri.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Nur Ikhwan, memimpin langsung olah TKP. Ia menyatakan bahwa dugaan sementara menunjukkan Panther keluar jalur dan menabrak tiga motor secara frontal.
“Panther melaju dari timur ke barat, menyenggol spion Raize, lalu terus melaju dan menghantam tiga motor. Kami belum bisa pastikan apakah ada pelanggaran marka, namun indikasi kuat menyebutkan bahwa mobil melaju tak sesuai jalur,” ujar Nur Ikhwan di lokasi kejadian.
Polisi juga menyebut bahwa kondisi tikungan Tleseh dikenal luas dan sangat halus, memang dikenal jalur rawan kecelakaan. Jalur ini telah memakan banyak korban jiwa dalam lima tahun terakhir.
Suasana Mencekam dan Warga Marah
Usai kejadian, suasana di lokasi berubah mencekam. Warga sekitar berkerumun dan beberapa sempat meluapkan emosi terhadap sopir Panther yang tampak linglung. Petugas dengan cepat mengamankan pengemudi dan membawa ke pos polisi terdekat.
Kendaraan yang terlibat berserakan di jalan. Motor-motor korban terlihat remuk, bahkan sebagian body-nya terpental dan terurai di aspal. Aroma bensin menyengat di udara, sementara jeritan dan tangis korban pecah di lokasi.
Petugas dari Satlantas dibantu relawan segera mengevakuasi korban dan membersihkan puing-puing kendaraan. Jalur utama sempat lumpuh total selama hampir setengah jam sebelum dibuka kembali secara terbatas.