
TUGUJOGJA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi menandatangani kerja sama strategis bertajuk Kolaborasi Strategis untuk Mendukung Ekosistem Digital Satu Data Muhammadiyah (SATUMU) pada Rabu (23/7).
Mereka menegaskan tekad untuk melangkah cepat menuju integrasi data nasional dengan platform digital SATUMU.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan pentingnya kerja sama ini bagi masa depan organisasi. Ia menyebut Muhammadiyah harus segera memiliki sistem digital terintegrasi yang memayungi semua layanan dan data warga persyarikatan.
“Program ini sangat penting bagi Muhammadiyah. Muktamar sudah mengamanatkan satu sistem program organisasi. Kerja sama strategis ini insyaallah bersifat jangka panjang. Baik dalam konteks KTA, maupun program lain, saya yakin semua akan melekat dengan sistem Muhammadiyah,” tegas Haedar.
Haedar mengingatkan, tanpa digitalisasi terintegrasi, Muhammadiyah akan tertinggal dalam memberikan layanan prima kepada umat. Ia mendorong seluruh pimpinan dan warga Muhammadiyah menyambut program SATUMU dengan keseriusan penuh.
Sementara itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Muchlas menekankan pentingnya sistem tata kelola yang kokoh dan terpercaya untuk mengelola organisasi besar seperti Muhammadiyah. Ia menegaskan, era digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak organisasi modern.
“Muhammadiyah memandang transformasi digital tidak hanya adopsi teknologi semata, tetapi juga jalan peradaban. Kita ingin menegaskan posisi Muhammadiyah sebagai organisasi besar dan modern yang selalu melayani umat dengan unggul,” tegas Muchlas yang juga menjabat Rektor Universitas Ahmad Dahlan.
Muchlas mengungkapkan, saat ini transformasi digital Muhammadiyah masih menggunakan mekanisme bottom up yang parsial. Hal itu menghasilkan sistem tata kelola yang beragam dan terdistribusi di berbagai entitas Muhammadiyah.
Oleh karena itu, ia mendorong percepatan pembangunan platform digital SATUMU sebagai solusi terintegrasi satu data Muhammadiyah.
Ia menegaskan, jika Muhammadiyah berhasil mengintegrasikan semua data dan layanan ke SATUMU, maka organisasi akan menjadi pionir tata kelola digital nasional.
Muchlas yakin SATUMU akan melahirkan sistem yang efektif, efisien, dan mampu menampilkan wajah Muhammadiyah yang lebih hebat di mata publik.
Dalam kesempatan yang sama, Bank Danamon Syariah menegaskan komitmennya mendukung ekosistem digital Muhammadiyah melalui pembaruan kemitraan. Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Daisuke menyatakan, kolaborasi ini merupakan langkah baru yang menegaskan semangat Danamon untuk ikut membesarkan SATUMU.
“Kolaborasi penting antara Muhammadiyah dan Danamon merupakan simbol untuk memulai program SATUMU. Kami akan mengarahkan E-KTAM dan program terdigitalisasi lainnya untuk terintegrasi ke sistem ini,” ujar Daisuke.
Daisuke juga menegaskan, Danamon sebagai bagian dari MUFG group yang memiliki banyak anak perusahaan, bertekad meningkatkan layanan bagi mitra strategisnya, termasuk Muhammadiyah. Ia yakin integrasi digital SATUMU akan memberikan dampak besar bagi ekosistem layanan keuangan syariah di Indonesia. (ef linangkung)