
TUGUJOGJA – Kejadian mengejutkan terjadi di Dusun Tangkil, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, pada Senin, 7 Juli 2025 siang. Satu unit mobil Daihatsu Xenia berpelat nomor AB-1374-CJ tercebur ke sungai saat dikendarai oleh seorang pemudi muda yang sedang belajar menyetir bersama ayahnya.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Mobil tersebut dikemudikan oleh Siska Putri Rahayu, seorang mahasiswi berusia 21 tahun. Ia saat itu sedang menjalani latihan mengemudi didampingi ayahnya, Paino, 68 tahun, yang duduk di kursi penumpang depan.
Salah Belok di Tikungan, Mobil Terjun ke Sungai
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan kronologi insiden. Menurutnya, Siska mengendarai mobil dari arah barat ke timur melintasi Jalan Tangkil–Jonggrangan.
Ketika tiba di tikungan ke arah utara, Siska memutar setir ke kiri untuk mengikuti belokan. Namun setelah melewati tikungan, ia tidak segera mengembalikan posisi setir.
Paino, sang ayah yang mendampingi, tidak sempat mengambil alih kendali kemudi. Dalam waktu singkat, mobil meluncur ke arah sisi utara jalan dan akhirnya jatuh ke sungai yang berada di bawah tebing pinggir jalan tersebut.
“Ya akhirnya, mobil itu meluncur deras dan terperosok ke sungai di sisi utara jalan,” ujar AKP Jeffry saat dikonfirmasi pada Senin malam.
Warga sekitar yang mendengar suara keras dari arah sungai langsung berhamburan mendekati lokasi. Saat mereka tiba, bagian depan mobil sudah terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. Tanpa pikir panjang, warga segera melakukan evakuasi terhadap Siska dan Paino dari dalam kendaraan.
Keduanya Selamat, Mobil Rusak Parah
Beruntung, baik Siska maupun Paino tidak mengalami luka apapun. Meski begitu, mobil Xenia yang mereka gunakan mengalami kerusakan cukup serius akibat terendam air. Sampai saat ini, keluarga belum memberikan rincian mengenai estimasi kerugian.
AKP Jeffry juga menyampaikan kekhawatirannya jika insiden itu tidak segera diketahui oleh warga. “Berdasarkan penuturan warga, kalau tidak ada warga yang lihat, mungkin evakuasi mereka akan terlambat karena sungai cukup sepi siang hari,” tuturnya.
Pihak Polsek Pundong pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat mengadakan latihan menyetir, terutama bagi para pemula.
Menurut AKP Jeffry, medan yang digunakan sebaiknya berada di tempat terbuka, lapang, dan jauh dari potensi bahaya seperti jurang atau sungai.
“Pendamping wajib siaga penuh di samping pengemudi saat latihan untuk mengantisipasi kesalahan fatal yang bisa mengancam nyawa,” tegasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa latihan mengemudi memerlukan kewaspadaan penuh serta perencanaan lokasi yang aman. Apalagi ketika dilakukan di jalan umum yang memiliki risiko tinggi.
Meskipun dua korban dalam kejadian ini selamat tanpa cedera, kerugian material dan trauma mental bisa menjadi dampak jangka panjang jika tidak ditangani dengan bijak.