Nekat Selam Cari Emas di Sungai Opak, Warga Nglipar Kehilangan Nyawa setelah Kompresor Ngadat

Bagikan :
Proses evakuasi jenazah korban pencari emas di Sungai Opak oleh relawan dan warga. (Dok Pantas)

TUGUJOGJA – Niat mencari emas berubah menjadi tragedi. MY (40), warga Nglipar, meregang nyawa di dasar Sungai Opak setelah alat bantu pernapasan modifikasi yang ia gunakan mendadak ngadat.

Kejadian memilukan ini terjadi pada Rabu (6/8/2025) sore di Dusun Biro, Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul. Relawan dari PANTAS 115, Wadiyo, menjadi salah satu saksi awal insiden tersebut.

Ia menjelaskan bahwa MY datang ke lokasi sekitar pukul 11.00 WIB bersama dua temannya. Ketiganya memang berniat menyelam mencari emas yang konon kerap tersangkut di bebatuan dasar Sungai Opak saat debit air menurun.

Korban menggunakan selang pernapasan hasil modifikasi yang disambungkan ke sebuah kompresor mesin. Tanpa pelampung, tanpa tabung selam berstandar, korban nekat menyelam hingga dasar sungai yang kedalamannya mencapai lebih dari tiga meter.

Pada penyelaman pertama dan kedua, korban berhasil naik dengan selamat. Namun pada upaya ketiga, tragedi datang menghantam. Kompresor tiba-tiba tersendat, mesin mengeluarkan suara ganjil, dan suplai udara terputus.

“Temannya yang mengoperasikan mesin curiga karena suara kompresor mulai ngadat. Dia langsung menarik selang yang terikat di tubuh korban,” ungkap Wadiyo.

Baca juga  Gelombang Besar Terjang Pesisir Gunungkidul: Perahu Nelayan Pecah dan Warung Warga Hancur

Begitu tubuh korban muncul di permukaan, kondisi MY sudah sangat lemah. Wajahnya membiru, napasnya terputus, dan tubuhnya lunglai. Kedua rekannya langsung berupaya memberikan pertolongan darurat, tapi usaha itu tidak membuahkan hasil. MY tak kunjung siuman.

Evakuasi dan Peringatan untuk Keselamatan

Warga setempat dan relawan cepat melaporkan kejadian ini ke aparat. Tim medis dari Puskesmas dan anggota Polsek Pundong tiba di lokasi untuk memeriksa jenazah.

Setelah memastikan korban meninggal karena gagal napas saat menyelam, petugas segera mengevakuasi jenazah ke rumah duka di Pengkok, Patuk, Gunungkidul.

Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Aktivitas menyelam di sungai dengan peralatan tidak standar kini menjadi perhatian serius.

Banyak warga, terutama di kawasan bantaran sungai, tergoda melakukan aktivitas berbahaya ini demi harapan menemukan serpihan emas di sela-sela batuan sungai.

“Jangan pernah mengorbankan keselamatan hanya karena ingin mendapatkan hasil instan. Peralatan menyelam bukan mainan. Tanpa standar keselamatan, alat seperti kompresor justru bisa jadi pembunuh,” tegasnya.

Baca juga  Pria yang Menceburkan Diri ke Sungai Opak karena Dikejar Warga Ditemukan Tewas

Kanit Reskrim Polsek Pundong, Ipda Heru Pracoyo, mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.

Berita Terbaru

kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan
6100584037459545466
Cegah Konflik Sosial, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Mobil Keliling LK3 untuk Perkuat Ketahanan Keluarga
szabo-viktor-vGE0yrnR9ac-unsplash
Soal dan Jawaban Modul 3.3 Pelatihan Anti Bullying Kemenag 2025
glenn-carstens-peters-npxXWgQ33ZQ-unsplash (2)
Cara Verval Ijazah di Info GTK 2025 Sesuai Kemendikbudristek, Cek Selengkapnya di Sini

TERPOPULER

blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
6100584037459545298
JPW Desak Polda DIY Tangkap Bandar Judol: Logika Hukumnya Aneh, Masa Pemain Ditangkap, Bandarnya Dibiarkan?