
TUGUJOGJA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggencarkan program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) demi menekan angka kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan warganya.
Kali ini, Pemkot Yogyakarta bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta membedah rumah Darsono, warga Jalan Pugeran Suryodiningratan MJ 2/203 RT 7 RW 2, Kelurahan Suryodiningratan, Kemantren Mantrijeron.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, langsung menyerahkan bantuan perbaikan rumah secara simbolis. Hasto membawa bantuan dari Baznas Kota Yogyakarta sebesar Rp20 juta dan dana swadaya masyarakat sebesar Rp2,5 juta.
Hasto juga menambah bantuan pribadi berupa 20 sak semen untuk membangun kembali harapan Darsono sekeluarga.
Potret Kesenjangan Sosial dari Rumah Darsono
Hasto meninjau langsung kondisi rumah Darsono yang teramat memprihatinkan. Ia mengajak seluruh pihak yang hadir untuk menghayati kehidupan keluarga Darsono yang tertatih menghadapi kerasnya realita. Keluarga ini tidur berempat di satu ruangan tanpa sekat dalam kondisi lembab dan sempit.
“Kita hayati apa yang dialami Pak Darsono dengan hati kita. Keluarga Pak Darsono tidur di satu ruangan berempat. Kalau kita ingin menghayati kemiskinan, harus melihat langsung kondisi seperti ini,” tegas Hasto.
Hasto mengungkapkan bahwa Darsono pernah menjual separuh rumahnya demi menutupi biaya pengobatan saat sakit parah. Kini, di usia 67 tahun, Darsono tidak lagi mampu bekerja dan menggantungkan harapan dari sisa rumah sempit yang ia tinggali.
“Rumahnya separo dijual karena untuk biaya sakit. Sekarang beliau tidak bisa bekerja, jadi sebagian rumah dijual untuk makan,” ujar Hasto.
Ia menegaskan, rumah tersebut masuk kategori tidak layak huni karena lembab, sempit, dan tidak memiliki pemisah antara area tidur dan kamar mandi. Ia pun menyerukan solidaritas sosial untuk mengatasi kesenjangan yang masih membelit warga kota.
“Di Kota Yogyakarta banyak yang hidup dalam penderitaan dengan rumah sempit dan belum layak. Kesenjangan sosial di kota ini juga tergolong tinggi. Mari kita gotong royong membantu sesama,” imbau Hasto.
Harapan Baru Bagi Keluarga Darsono
Darsono tak kuasa menahan air mata saat menerima bantuan. Ia merasa semangat hidupnya kembali muncul setelah bertahun-tahun hidup dalam kondisi rumah reyot dan pengap.
“Saya sangat senang, semangat lagi hidup saya. Semoga ini jadi berkah dan panjang umur,” ucap Darsono.
Naripa (60), istri Darsono, juga menyampaikan rasa syukurnya. Dengan harapan penuh, ia menatap masa depan rumah mereka yang akan direnovasi.
“Saya sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Yogyakarta. Semoga bisa membantu keluarga lain yang mengalami kondisi seperti kami,” ungkap Naripa.
Pemkot Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk terus membedah rumah-rumah tidak layak huni demi menekan kesenjangan sosial dan menegakkan keadilan bagi warga miskin kota.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir di tengah rakyat, menyelamatkan mereka dari belenggu kemiskinan yang menjerat tanpa ampun.