
TUGUJOGJA — Dalam nuansa penuh khidmat dan semangat pengabdian, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menggelar tradisi sakral pencucian Pataka Manggala Nayya Wiwarottama pada Selasa, 24 Juni 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Anton Soedjarwo, Mapolda DIY. Ini menjadi penanda spiritual dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-79.
Polda DIY terus menjaga warisan luhur institusi dengan memuliakan lambang kehormatan mereka. Pataka Manggala Nayya Wiwarottama yang menjadi simbol kehormatan dan jiwa pengabdian, dibersihkan dengan penuh hormat oleh jajaran kepolisian.
Proses Tradisi Cuci Pataka Manggala Nayya Wiwarottama
Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda DIY, Brigjen Pol Ady Wibowo, S.I.K., M.Si. memimpin jalannya tradisi dengan penuh ketegasan dan kekhidmatan.
Dalam prosesi ini, Polda DIY membersihkan Pataka menggunakan air suci yang berasal dari dua sumber mata air keramat, yakni Umbul Lanang dan Umbul Wadon. Petugas mengangkat Pataka dengan perlahan dan membawanya menghadap altar kehormatan.
Kemudian, ia membasuhnya dengan air suci sebagai simbol pemurnian tekad, penyucian hati, dan penguatan integritas seluruh jajaran Polri di wilayah DIY.
Polda DIY tidak hanya menggelar ritual, tetapi juga membalut tradisi ini dengan makna mendalam. Pataka Manggala Nayya Wiwarottama yang berarti pemimpin mulia yang membimbing ke arah kebaikan tertinggi.
Hal tersebut menggambarkan esensi tugas Polri sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Polda DIY menjadikan momen ini sebagai refleksi kolektif atas pengabdian mereka selama ini.
Makna Prosesi
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, S.I.K., menyampaikan bahwa pencucian Pataka bukan sekadar simbolik atau formalitas seremonial. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merepresentasikan semangat moral dan spiritual yang mengakar dalam diri setiap anggota Polri.
“Pencucian Pataka Manggala Nayya Wiwarottama bukan sekadar ritual, melainkan pengingat bagi setiap anggota Polda DIY untuk terus menjunjung tinggi nilai profesionalisme dan pengabdian kepada masyarakat. Kami ingin momentum ini membangkitkan semangat kolektif dalam menjaga keamanan dan kedamaian Daerah Istimewa Yogyakarta,” tegas Kombes Pol Ihsan.
Polda DIY menghadirkan jajaran pejabat utama dan para personel dalam prosesi ini. Mereka berdiri dengan sikap hormat, mengenakan pakaian dinas lengkap, dan menyaksikan langsung tradisi menjelang peringatan Hari Bhayangkara. Setiap tetes air yang mengalir di permukaan Pataka seakan menyucikan kembali sumpah dan janji mereka sebagai abdi negara.
Tradisi ini sekaligus mengukuhkan tekad Polda DIY untuk terus menjadi institusi yang presisi, humanis, dan dicintai masyarakat. Mereka menegaskan komitmen dalam memperkuat sinergi dengan masyarakat serta menjaga ketertiban dan keamanan secara adil dan bermartabat.
Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Polda DIY tidak hanya menyiapkan rangkaian seremoni, tetapi juga merefleksikan makna pengabdian dan tanggung jawab melalui simbol-simbol suci yang mereka hormati.
Polda DIY menjadikan tradisi pencucian Pataka ini sebagai titik awal pembaruan semangat, sekaligus deklarasi bahwa mereka siap menyongsong masa depan dengan lebih kokoh dan bermartabat. (ef linangkung)