
TUGUJOGJA – Kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah minibus sarat penumpang terjadi di Jalan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), tepatnya di ruas Trowono–Ngrenehan, Dusun Trowono A, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Minibus yang dikemudikan oleh Dwi Jayanto (31), warga Pringsurat, Kalurahan Ngloro, Kapanewon Saptosari itu mengalami rem blong dan menabrak kios serta satu unit sepeda motor yang terparkir di tepi jalan.
Kronologi Kejadian Kecelakaan di JJLS Gunungkidul
Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin, 2 Juni 2025 sekitar pukul 15.30 WIB. Saat kejadian, minibus bernomor polisi AD 7641 AG tersebut sedang melaju dari arah utara menuju selatan dengan kecepatan sedang. Kendaraan itu mengangkut sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) yang baru pulang dari kegiatan pasar di wilayah Trowono.
Kapolsek Paliyan, AKP Ismanto, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa kecelakaan bermula saat kendaraan melintasi jalanan menurun.
“Diduga karena mengalami kegagalan fungsi rem, sopir tidak dapat mengendalikan laju kendaraan. Dalam upaya menghindari tabrakan lebih fatal, sopir akhirnya membanting setir ke kanan dan menabrak kios di pinggir jalan serta sebuah sepeda motor,” terang AKP Ismanto.
Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Kerugian Material Cukup Besar
Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Seluruh penumpang, termasuk anak-anak sekolah yang berada di dalam minibus, selamat.
Namun, kerugian materiil cukup signifikan. Bagian depan minibus mengalami kerusakan parah, sebuah kios warga mengalami kerusakan pada struktur bangunannya, dan satu unit sepeda motor rusak berat akibat benturan.
“Meski tidak ada korban, kejadian ini tetap kami tangani serius. Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari saksi serta sopir. Ke depannya, kami imbau seluruh pengemudi untuk melakukan pengecekan rutin terhadap kendaraan, khususnya sistem pengereman, demi keselamatan bersama,” imbuh AKP Ismanto.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan kendaraan secara berkala, terutama bagi kendaraan pengangkut penumpang, apalagi anak-anak sekolah.
Jalanan yang menurun dan berliku di wilayah Gunungkidul menuntut kesiapan teknis kendaraan yang prima agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.