
TUGUJOGJA – Si jago merah kembali mengamuk. Kali ini, rumah tinggal sekaligus tempat usaha sablon milik seorang warga bernama Nurfiki di Padukuhan Banyu Bening, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, hangus terbakar pada Senin malam.
Kejadian tragis ini berlangsung begitu cepat hingga menghabiskan seluruh isi bangunan, termasuk perlengkapan usaha sablon.
Kronologi Kejadian dan Tanggapan Warga
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi Senin, 28 Juli 2025malam sekitar pukul 19.00 WIB. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pertama kali mengetahui insiden tersebut.
“Warga mendengar suara ledakan keras dari arah rumah Nurfiki. Tak lama berselang, api langsung membumbung dari dalam rumah,” terang Purwono.
Warga yang panik segera berteriak meminta bantuan. Mereka berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, namun kobaran api semakin membesar. Dalam hitungan menit, api telah melahap hampir seluruh bangunan.
“Api menjalar sangat cepat karena banyak material mudah terbakar di dalam rumah, terutama di area kerja sablon,” jelasnya.
Penanganan oleh Damkar dan Dugaan Penyebab
Tim pemadam kebakaran dari BPBD Gunungkidul segera dikerahkan. Satu unit mobil damkar meluncur ke lokasi dan berjuang memadamkan api yang telah membara. Petugas akhirnya berhasil menguasai kobaran api pada pukul 19.35 WIB setelah melakukan penyemprotan dari berbagai sisi.
Meski kebakaran tersebut menyebabkan kerugian material yang cukup besar, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa. Beruntung, pemilik rumah sedang tidak berada di tempat saat kejadian. Nurfiki, sang pemilik, diketahui tengah mengantarkan pesanan kaos ke wilayah Wonosari.
“Penghuni rumah kebetulan sedang pergi mengantarkan paket kaos ke pelanggan di Wonosari. Itu yang membuatnya selamat dari musibah ini,” ungkap salah satu tetangga korban.
BPBD menduga kebakaran dipicu oleh korsleting listrik di salah satu ruangan kerja rumah tersebut. Dugaan ini semakin kuat setelah petugas menemukan sisa kabel terbakar dan panel listrik rusak berat di lokasi kejadian.
“Dugaan awal kami mengarah pada konsleting listrik sebagai sumber api. Namun, kami tetap menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari pihak berwenang,” imbuh Purwono.
Hingga malam hari, petugas dan warga masih berjibaku membersihkan puing-puing kebakaran. Asap tipis masih mengepul dari reruntuhan bangunan yang sebelumnya menjadi rumah dan sumber penghidupan bagi Nurfiki.