
TUGUJOGJA – Sebuah kasus pencurian HP di RS Pelita Husada Semanu pada awal Juli 2025 membuka jalan bagi aparat kepolisian untuk membongkar sindikat pencurian yang jauh lebih besar. Dari jejak satu telepon genggam, petugas berhasil membongkar jaringan pembobol Alfamart yang telah beraksi sejak 2023. Kerugian pun mencapai puluhan juta rupiah.
Kanit Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Yahya Murai, mengungkap kronologi pengungkapan kasus yang mengejutkan ini. Ia menjelaskan bahwa semua bermula dari laporan pencurian HP dan dompet di RS Pelita Husada Semanu pada 2 Juli 2025.
Unit Reskrim Polsek Semanu bersama Tim Resmob Polres Gunungkidul langsung bergerak. Mereka mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Sekitar pukul 16.00 WIB di hari yang sama, tim mendapatkan petunjuk bahwa HP korban telah berpindah tangan dan berada di wilayah Klaten, Jawa Tengah.
“Tanpa menunda waktu, tim gabungan langsung menyisir wilayah tersebut,” tegas AKP Yahya Murai.
Tim akhirnya berhasil mengamankan HP milik korban dan memeriksa pemilik terakhirnya. Hasil interogasi terhadap Dalimin alias D mengarah pada nama-nama lain yang terlibat dalam jaringan pencurian: Tri Nuryanti (TN), Agus Triwidiyanto (AT), dan Adel Albert (AA).
Pada hari yang sama, Rabu 2 Juli 2025, petugas berhasil menangkap TN dan AT di wilayah Depok, Sleman. Pengejaran terhadap AA pun berlanjut hingga Jumat malam, 11 Juli 2025. Ia akhirnya tertangkap di Jalan Cawas, Klaten, sekitar pukul 22.30 WIB.
Rangkaian Penangkapan dan Hubungan dengan Kasus Lama
Saat tim Resmob Polres Gunungkidul menginterogasi Adel Albert (AA), polisi menemukan fakta yang mengejutkan. Dalam pemeriksaan mendalam, AA mengaku mengenal para pelaku pembobolan Alfamart yang pernah beraksi di wilayah Ngawen dan Tepus.
AA menyebut beberapa nama, yaitu Sdr. M, Sdr. SP alias C, dan Sdr. TH alias A. Polisi tidak tinggal diam. Mereka segera menelusuri keberadaan para pelaku lain.
Penyelidikan lalu mengarah ke kasus pembobolan Alfamart yang terjadi pada Selasa, 26 Desember 2023 sekitar pukul 06.05 WIB di wilayah Tepus. Saat itu, karyawan bernama Anita Kartikasari menemukan toko dalam keadaan berantakan. Rokok yang dipajang di dekat kasir hilang, rak-rak acak-acakan, dan kaca belakang serta teralis boven telah dilepas.
Kepala toko, Ahmad Nurhuda, lalu datang dan mengecek seluruh isi toko. Setelah pemeriksaan, ia mencatat banyak barang yang raib, seperti rokok berbagai merek, susu, minyak telon, peralatan kosmetik, cokelat, DVR dan kamera CCTV.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mencatat kerugian total mencapai Rp38.946.779 yang meliputi barang dagangan, perangkat CCTV, dan kerusakan bangunan. Mereka segera melaporkan kasus ini ke Polsek Tepus.
Pada Sabtu, 12 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, Tim Opsnal Satreskrim Polres Gunungkidul mendapatkan informasi bahwa AA, salah satu pelaku pencurian di RS Pelita Husada, berada di dalam mobil Daihatsu Grandmax warna abu-abu metalik.
Sekitar pukul 04.00 WIB, polisi menghentikan mobil tersebut di Jl. Ngawen–Cawas, Sambirejo, Ngawen. Di dalam kendaraan itu, polisi menemukan enam orang, termasuk AA, beserta sejumlah peralatan pembobolan: linggis, bor tangan manual, gergaji besi, obeng, dan tang.
Polisi langsung membawa keenam orang itu ke Polsek Ngawen dan memeriksa identitas mereka. Mereka adalah AA, kemudian R alias W, UJ, R alias U, K dan B. Hasil interogasi terhadap AA menguatkan pengakuan sebelumnya tentang keterlibatan pelaku lain dalam pembobolan Alfamart.
“Tim segera mengamankan Sdr. M, yang juga mengaku telah melakukan pencurian di Alfamart Tepus pada 2023 bersama SP alias C dan TH alias A,” ujarnya.
Pada hari yang sama, tim juga menangkap SP alias C di rumahnya di Plembutan, Playen, Gunungkidul. Ia pun mengaku turut membobol Alfamart pada 2023 dan kembali melakukannya pada 2025 bersama TH alias A dan Y.
Polisi Buru Pelaku ke Cilegon
Setelah mengamankan para pelaku yang berada di Gunungkidul, polisi mengejar dua pelaku lain yang diduga kabur ke Cilegon, Banten. Mereka adalah TH alias A dan Y. Tim Resmob Polres Gunungkidul bersama BKO jajaran langsung meluncur ke lokasi untuk membekuk keduanya.
“Pengungkapan kasus ini menunjukkan bahwa satu titik kecil bisa membuka tabir kejahatan yang jauh lebih besar. Kami terus memburu semua pelaku yang terlibat,” tegas AKP Yahya Murai.