
TUGUJOGJA – Suasana malam yang gelap akibat pemadaman listrik di Dusun Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, berubah mencekam ketika kobaran api melahap habis sebuah warung kelontong milik seorang warga bernama Lastri.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu malam, 30 Juli 2025, sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, Ibu Lastri menyalakan lampu minyak dan lilin karena listrik padam.
Dalam kondisi rumah yang minim pencahayaan, ia tak sengaja menendang lampu minyak yang menyala. Api langsung menyambar cairan BBM dalam botol yang tersimpan di dalam warungnya. Dalam waktu singkat, api membesar dan menjalar ke seluruh bagian rumah.
Saksi pertama, Zairi (48), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, melihat kepulan asap keluar dari rumah Lastri saat melintas. Ia segera melaporkan hal itu kepada Dukuh Ngablak, Tukiman (53), yang langsung menghubungi petugas Polsek Piyungan dan Damkar Pos Piyungan.
Petugas dan Warga Bahu-Membahu Padamkan Api
Lastri sempat berupaya memadamkan api dengan ember berisi air. Namun, kobaran api semakin besar hingga tak bisa lagi dikendalikan. Warung kelontong yang menyimpan berbagai barang mudah terbakar mempercepat penyebaran api.
Polsek Piyungan menerima laporan kebakaran pada pukul 21.30 WIB. Kapolsek Piyungan Kompol Amir Makmur, S.I.Kom., M.I.P. memimpin langsung tim ke lokasi bersama petugas piket fungsi dan anggota lainnya untuk mencatat keterangan saksi dan memeriksa area kebakaran.
Sementara itu, satu armada pemadam kebakaran milik Damkar Kabupaten Bantul yang dikomandoi Bapak Agus Tri bergerak cepat menuju lokasi. Enam personel damkar bersama relawan FPRB Kapanewon Piyungan dan FPRB Kalurahan Sitimulyo bekerja sama memadamkan api.
“Api baru bisa dipadamkan total sekitar pukul 21.30 WIB. Namun, seluruh bagian warung kelontong milik Ibu Lastri sudah ludes terbakar,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
Ia menjelaskan bahwa insiden bermula dari tumpahan lampu minyak yang menyala dan menyambar botol BBM di dalam rumah. “Api langsung membesar. Korban sempat menyiram dengan ember, tapi api semakin membesar dan membakar seluruh warung,” tegasnya.
Petugas kepolisian telah meminta keterangan dari para saksi dan warga sekitar. Hingga kini, pihak berwenang masih menghitung taksiran kerugian akibat kebakaran ini.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, kerugian material diperkirakan cukup besar, mengingat warung itu menjadi sumber penghasilan utama keluarga Lastri.