
TUGUJOGJA – Dua sapi asal Bantul berhasil mencuri perhatian tim seleksi kurban kepresidenan tahun ini. Bukan sembarang hewan ternak, keduanya harus melewati proses seleksi yang ketat, rinci, dan penuh pertimbangan.
Pemerintah Kabupaten Bantul langsung mengerahkan tim khusus dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk menyeleksi puluhan sapi terbaik dari wilayahnya.
Tim itu mulai bekerja sejak beberapa pekan terakhir, menyisir kandang-kandang peternak lokal untuk mencari kandidat ideal: sapi jenis Peranakan Ongole (PO), sehat, dan berbobot minimal 800 kilogram.
Tim menyeleksi lebih dari 20 ekor sapi yang memenuhi syarat awal. Mereka menimbang satu per satu, memeriksa gigi dan usia, mengecek bulu, kuku, hingga bentuk tubuh. Tidak hanya itu, mereka juga menguji sampel feses untuk memastikan hewan benar-benar bebas penyakit.
Seleksi berjalan ketat. Sedikit kesalahan dalam kondisi kesehatan atau bobot, langsung mendiskualifikasi kandidat. Dari puluhan sapi gagah itu, hanya dua yang tersisa.
Sapi Terbaik dari Segoroyoso dan Mangunan
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengungkapkan identitas pemilik dua sapi terpilih. “Satu milik Pak Agus dari Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret. Satu lagi dari peternak di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo,” terang Joko, Minggu, 11 Mei 2025.
Tim menilai kedua sapi tersebut sebagai representasi kualitas ternak Bantul. Mereka menyebut kedua sapi sebagai “bintang kandang” yang tampil prima di semua aspek. Keduanya berbobot ideal, berpostur tegap, dan menunjukkan tanda-tanda kesehatan optimal.
Tidak hanya tim lokal yang bekerja. Kementerian Sekretariat Negara ikut turun tangan. Mereka mengawal proses seleksi sejak awal dan akan meninjau langsung kedua sapi pekan depan sebelum memberi lampu hijau akhir.
“Tim Setneg punya standar tersendiri. Mereka ingin memastikan bahwa hewan kurban Presiden benar-benar sempurna, dari ujung tanduk hingga ujung ekor,” kata Joko.
Rencananya, sapi-sapi terpilih akan disembelih pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah mendatang. Satu sapi akan dikurbankan di wilayah Kapanewon Piyungan, satu lagi di Wonokromo, Pleret, Bantul.
Joko mengaku bangga karena Bantul kembali dipercaya sebagai penyedia hewan kurban untuk Presiden.
“Ini bukti bahwa kualitas peternak lokal kita diakui di level nasional,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dua ekor sapi itu kini dirawat dengan pengawasan ekstra. Peternak menjaga pola makan dan kebersihan kandang dengan disiplin militer.
Mereka tahu, dua hewan ini bukan lagi sapi biasa, mereka sudah menyandang predikat istimewa: hewan kurban Presiden.***