
TUGUJOGJA- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, mengajak pemuda dan pemudi Kota Yogyakarta untuk aktif terlibat dalam gerakan sosial. Ia menyampaikan ajakan tersebut saat membuka Musyawarah Daerah Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) di Balai Kota Yogyakarta pada Kamis, 22 Mei 2025.
Wawan menegaskan bahwa kerja sosial bukan sekadar kewajiban struktural, tetapi merupakan panggilan jiwa yang harus diwariskan lintas generasi. Ia menyampaikan pentingnya menjaga semangat sosial sebagai bagian dari identitas masyarakat Yogyakarta.
PSM Mitra Strategis Pemkot Yogyakarta
“Kerja sosial lahir dari hati. Ini adalah panggilan jiwa. Karena itu saya selalu berusaha hadir dalam kegiatan PSM seperti ini,” ujar Wawan.
Ia mengapresiasi kontribusi PSM dalam mendampingi dan memberdayakan masyarakat. Menurutnya, PSM telah menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial, seperti pengangguran, rumah tidak layak huni, dan kurangnya data akurat tentang warga rentan.
Pentingnya Regenerasi Pekerja Sosial
Wawan menekankan pentingnya regenerasi dalam gerakan sosial. Ia mendorong agar IPSM memberi ruang kepada generasi muda untuk tampil sebagai pengurus dan penggerak utama kegiatan sosial di masyarakat.
“Kita perlu pengurus muda yang kreatif dan penuh semangat. Mereka mampu membawa energi baru agar gerakan sosial lebih dinamis dan relevan,” jelasnya.
Ia juga mencatat antusiasme mahasiswa dari berbagai kampus yang mulai aktif dalam kegiatan sosial yang digerakkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Menurutnya, hal ini menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan gerakan sosial berbasis pemuda.
Ketua IPSM Kota Yogyakarta, Kasmad, menjelaskan bahwa PSM memiliki peran penting dalam penanganan masalah sosial, khususnya anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (Anjal-GePeng). Melalui Tim Penjangkauan Sosial, para relawan bekerja langsung di lapangan dengan pendekatan persuasif dan humanis.
“Tim penjangkauan kami tersebar di seluruh kecamatan. Mereka bukan hanya mendata, tetapi juga mendampingi, membina, dan memberdayakan masyarakat rentan,” ungkap Kasmad.
Ia menambahkan bahwa jumlah relawan sosial di Kota Yogyakarta saat ini mencapai lebih dari 1.000 orang, aktif di setiap kelurahan. Relawan tersebut menjalin koordinasi dengan kelurahan, dinas sosial, dan berbagai instansi lain, bahkan lintas daerah, untuk memastikan proses pemulangan dan pembinaan berjalan optimal.
Menutup sambutannya, Kasmad menyampaikan bahwa IPSM akan segera membentuk kepengurusan baru. Ia berharap regenerasi ini akan memperkuat semangat gotong royong dan memperluas dampak sosial di masyarakat.
“IPSM adalah rumah bersama bagi para pekerja sosial. Kami ingin terus membangun Yogyakarta sebagai kota yang ramah, peduli, dan inklusif bagi semua,” pungkasnya. (ef linangkung)