Penulisan Muharram yang Benar Menurut KBBI: Muharam atau Muharram?

Bagikan :
Ilustrasi penulisan yang benar Muharram atau Muharam? (Pixabay.com)

TUGUJOGJA – Menjelang Tahun Baru Islam, umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambut datangnya bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Bulan ini sering kali disebut dengan dua bentuk penulisan Muharram dan Muharam. Namun, mana sebenarnya yang dianggap benar dalam penggunaan bahasa Indonesia?

Meski sering digunakan secara bergantian, hanya satu bentuk yang diakui sebagai penulisan baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Artikel ini akan membahas secara lengkap penulisan yang tepat berdasarkan referensi resmi serta menjelaskan sedikit tentang makna dan posisi bulan ini dalam kalender Islam.

Bagaimana Penulisan Muharram atau Muharam yang Benar?

Pertanyaan seputar penulisan nama bulan pertama dalam kalender Islam cukup sering muncul, terutama menjelang perayaan Tahun Baru Islam.

Banyak orang masih bingung apakah penulisannya “Muharam” dengan satu huruf “r” atau “Muharram” dengan dua huruf “r”. Jika kita mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima (KBBI V), jawaban yang benar adalah “Muharam”.

KBBI secara tegas mencatat bahwa bentuk yang baku dalam bahasa Indonesia adalah Muharam. Istilah ini didefinisikan sebagai “bulan pertama tahun Hijriah (30 hari)”. Dalam pengertiannya, Muharam adalah bulan yang dimuliakan dan disucikan, sesuai ajaran Islam.

Baca juga  Niat Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal dan Keutamaannya

Sementara itu, meskipun bentuk “Muharram” sering dijumpai dalam berbagai tulisan, baik di media sosial maupun di publikasi lain, bentuk tersebut dianggap tidak baku dalam tata bahasa Indonesia.

Penulisan “Muharram” lebih mencerminkan bentuk transliterasi langsung dari bahasa Arab, bukan bentuk adaptasi bahasa Indonesia.

Asal-usul Kata Muharam

Secara etimologi, kata Muharam berasal dari bahasa Arab, tepatnya dari kata مُحَرَّمٌ (muḥarram), yang berarti “yang disucikan” atau “yang terlarang”.

Kata ini diturunkan dari akar kata حَرَّمَ (ḥarrama) yang artinya “melarang” atau “menyucikan”, dan akar lebih dasarnya حَرُمَ (ḥaruma), yang berarti “terlarang”.

Dalam konteks keagamaan, kata ini menunjukkan bahwa bulan Muharam adalah bulan yang dihormati, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi pertumpahan darah serta segala bentuk tindakan kekerasan. Oleh karena itu, nama bulan ini memiliki makna yang dalam dan sakral.

Kalender Hijriah dan Bulan Muharam

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan Islam yang didasarkan pada siklus peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Baca juga  Niat Puasa Muharram Hari ke-1 sampai 10: Amalan Tahun Baru Islam Penuh Berkah, Sayang Dilewatkan

Berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis peredaran Matahari, kalender Hijriah hanya memiliki 354 atau 355 hari dalam satu tahun, dengan setiap bulannya terdiri dari 29 atau 30 hari.

Bulan Muharam menjadi penanda awal dalam siklus kalender ini. Tanggal 1 Muharam menandai pergantian tahun baru Islam, sebuah momen yang sering dimanfaatkan umat Muslim untuk melakukan refleksi spiritual, berdoa, dan memperbaiki kualitas ibadah.

Adapun dua belas bulan dalam kalender Hijriah adalah sebagai berikut:

Muharam (مُحَرَّم)

Safar (صَفَر)

Rabi’ul Awal (رَبِيْع الْأَوَّل)

Rabi’ul Akhir (رَبِيْع الْآخِر)

Jumadil Awal (جُمَادَى الْأُولَى)

Jumadil Akhir (جُمَادَى الْآخِرَة)

Rajab (رَجَب)

Syaban (شَعْبَان)

Ramadhan (رَمَضَان)

Syawal (شَوَّال)

Zulkaidah (ذُو الْقَعْدَة)

Zulhijah (ذُو الْحِجَّة)

Gunakan “Muharam” Sesuai KBBI

Berdasarkan penjelasan dari KBBI V, serta pertimbangan etimologis dan linguistik, dapat disimpulkan bahwa bentuk penulisan yang benar dan baku dalam bahasa Indonesia adalah “Muharam”, bukan “Muharram”.

Meskipun bentuk “Muharram” mencerminkan transliterasi yang lebih dekat dengan ejaan Arab, dalam konteks penulisan bahasa Indonesia, hanya “Muharam” yang diakui sebagai standar.

Baca juga  Jadwal Ibadah Puasa Sunnah Muharram 1447 H: Senin Kamis, Tasua dan Asyura 2025

Dengan mengetahui hal ini, masyarakat diharapkan lebih tepat dalam menggunakan istilah “Muharam”, baik dalam konteks penulisan resmi, pendidikan, maupun dalam kehidupan sehari-hari, terutama menjelang Tahun Baru Islam.

***

Berita Terbaru

kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan
6100584037459545466
Cegah Konflik Sosial, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Mobil Keliling LK3 untuk Perkuat Ketahanan Keluarga
szabo-viktor-vGE0yrnR9ac-unsplash
Soal dan Jawaban Modul 3.3 Pelatihan Anti Bullying Kemenag 2025
glenn-carstens-peters-npxXWgQ33ZQ-unsplash (2)
Cara Verval Ijazah di Info GTK 2025 Sesuai Kemendikbudristek, Cek Selengkapnya di Sini

TERPOPULER

blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
6100584037459545298
JPW Desak Polda DIY Tangkap Bandar Judol: Logika Hukumnya Aneh, Masa Pemain Ditangkap, Bandarnya Dibiarkan?