
TUGUJOGJA – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mendorong kemandirian pangan keluarga melalui Gerakan Intensifikasi Pekarangan.
Sebanyak 15 kalurahan di tiga kapanewon ditetapkan sebagai penerima program pengembangan Desa Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), masing-masing mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 75 juta.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam tanaman obat, sayuran, hingga komoditas lainnya sepanjang musim.
Program ini diinisiasi melalui kerja sama dengan kelompok wanita tani dan TP PKK kalurahan yang akan menjadi pelaksana di lapangan.
“Gerakan ini bagian dari upaya membangun budaya hidup hemat, menekan pengeluaran rumah tangga, dan membiasakan masyarakat untuk menanam apa yang dimakan serta memakan apa yang ditanam,” jelas Bupati Endah saat pencanangan program, baru-baru ini.
Atasi Pinjaman Konsumtif, Pemanfaatan Pekarangan Jadi Solusi
Endah juga menyoroti maraknya pinjaman daring dan praktik rentenir di masyarakat yang banyak berawal dari kebutuhan konsumtif. Karena itu, pihaknya mendorong solusi berkelanjutan melalui pemanfaatan pekarangan rumah tangga secara produktif.
Program Desa B2SA merupakan inisiatif dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dilaksanakan melalui Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul.
Tiga kapanewon yang menjadi lokasi sasaran adalah Karangmojo, Ponjong, dan Saptosari, masing-masing dengan lima TP PKK kalurahan penerima manfaat. Dana sebesar Rp 75 juta per kalurahan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025.
Dana Dicairkan Bertahap, Digunakan untuk Kebun dan Pelatihan
Penggunaan dana dilakukan secara swakelola oleh masing-masing TP PKK kalurahan dan dicairkan dalam dua tahap, yakni April dan Juni 2025. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan seperti:
- Pembuatan Kebun B2SA
- Bimbingan teknis pengolahan pangan
- Penyediaan sarana pengolahan pangan yang sehat dan bergizi
Sekolah Lapang Tematik untuk Petani di 18 Kapanewon
Selain itu, guna meningkatkan kapasitas petani, Pemkab Gunungkidul juga menyelenggarakan Sekolah Lapang Tematik di seluruh 18 kapanewon dengan dana DAK Non Fisik 2025. Kegiatan ini mencakup:
- Sosialisasi
- Kursus tani
- Rembug tani
- Temu lapang
- Demplot komoditas unggulan seperti padi, jagung, bawang merah, dan cabai
Kegiatan ini turut diisi oleh narasumber dari praktisi pertanian, T.O. Suprapto dari Lumbung Mataraman (Joglo Tani), yang memberikan wawasan terkait pengelolaan pekarangan secara produktif dan berkelanjutan.
“Kami harap ini menjadi gerakan nyata yang mampu memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, dan juga memperkuat ekonomi warga dari level terkecil, yaitu keluarga,” pungkas Bupati Endah.***