
TUGUJOGJA – Kabupaten Gunungkidul resmi menggebrak awal semangat Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) DIY IV Tahun 2025. Dalam sebuah seremoni penuh energi dan optimisme, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih meluncurkan logo, maskot, dan jingle resmi Peparda pada Jumat, 27 Desember 2024 di Pendhapa Taman Budaya Gunungkidul.
Peluncuran ini menjadi penanda seriusnya Gunungkidul mengangkat semangat kesetaraan dan inklusi dengan tajuk “Taklukkan Tantangan, Raih Kesetaraan”.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak hanya menyambut ajang olahraga ini sebagai acara seremonial semata. Mereka langsung bergerak cepat. Ketua Panitia Pelaksana, Agus Mantara, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan branding yang kuat untuk menyokong gaung Peparda DIY IV, sekaligus Pekan Olahraga Daerah (Porda).
Agus memimpin pembuatan logo, jingle, dan maskot bernama Lalang yang menjadi simbol semangat dan karakter masyarakat Gunungkidul.
Gunungkidul memilih “Lalang”, seekor belalang yang diambil dari kata “walang” dalam bahasa Jawa, sebagai maskot utama Peparda DIY IV. Agus Mantara menjelaskan bahwa belalang melambangkan ketangkasan, kekuatan, dan kesabaran.
Tiga hal inilah yang mencerminkan jiwa para atlet disabilitas yang akan berlaga di ajang olahraga bergengsi tersebut. Maskot ini bukan sekadar simbol, namun pesan kuat bahwa setiap individu, apa pun latar belakangnya, bisa melompat jauh melampaui keterbatasan.
Sekretaris National Paralympic Committee (NPC) DIY, Sudarti, menyambut positif peluncuran ini. Ia menegaskan bahwa Peparda bukan sekadar lomba. Ia menyebut peluncuran ini sebagai tonggak dimulainya rangkaian panjang perjuangan para atlet penyandang disabilitas.
Sudarti juga mengungkapkan rasa bangganya karena cabang olahraga Anggar akan dipertandingkan untuk pertama kalinya dalam sejarah Peparda DIY.
“Ini bukti nyata bahwa kita semakin membuka ruang untuk potensi luar biasa para atlet disabilitas,” ujar Sudarti penuh semangat.
Bupati Endah Subekti Kuntariningsih secara simbolis memukul gong, menandai resminya peluncuran. Dalam sambutannya yang menggetarkan hati, Bupati menekankan bahwa semangat tidak mengenal batas tubuh, dan tekad tidak tunduk pada keterbatasan fisik.
“Peparda adalah cermin kekuatan jiwa. Di sini kita belajar bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang bangkit dan terus melangkah meski jatuh berkali-kali.” tegas Bupati.
Bupati pun menyatakan komitmen total dari seluruh jajaran Pemkab Gunungkidul untuk menyelenggarakan Peparda dengan layanan inklusif, venue yang ramah disabilitas, dan atmosfer penuh sportivitas serta persaudaraan.
Ia mengajak seluruh masyarakat menjadikan Peparda bukan hanya sukses secara teknis, namun juga sukses sebagai gerakan kesadaran sosial bahwa semua warga negara, tanpa kecuali, layak dihargai, tumbuh, dan menginspirasi.
Logo dan maskot resmi Peparda DIY IV menampilkan elemen khas Gunungkidul. Bentuk belalang dipilih karena kuat melekat sebagai identitas lokal, namun juga menjadi metafora dari kekuatan dan kecepatan. Acara peluncuran ini juga dihadiri Forkopimda, kepala OPD, serta para perwakilan kontingen peserta Peparda DIY IV.
Venue, Cabang Olahraga, dan Target Prestasi Gunungkidul
Peparda DIY IV akan digelar pada 24–29 Agustus 2025 di Gunungkidul dan melibatkan lima kontingen dari empat kabupaten dan satu kota di DIY. Panitia telah menyiapkan 10 cabang olahraga yang akan berlangsung di enam venue strategis, antara lain:
- Gedung Kesenian: Bulu tangkis dan Anggar
- Taman Budaya: Angkat berat dan Tenis meja
- Balai Desa Plembutan: Boccia, Catur, dan Woodball
- Gedung Serbaguna Siyono: Taekwondo
- Kolam Renang Kodim: Renang
- Lapangan Selang: Panahan
Agus Mantara mengonfirmasi bahwa 75% hingga 95% venue telah siap, dan panitia akan menguji kelayakan venue dengan menggelar Kejurda (Kejuaraan Daerah) di awal Juli 2025. Ia juga menjelaskan bahwa beberapa pertandingan akan menggunakan Mandala Krida sebagai bentuk mitigasi risiko.
Dalam Porda DIY 2025 mendatang, Gunungkidul tak ingin sekadar jadi tuan rumah. Bupati Endah menargetkan minimal peringkat tiga. Ia mengapresiasi kinerja para ketua pembina cabang olahraga yang telah bekerja keras mempersiapkan atlet mereka.
“Pak Sekda sebagai Ketua Atletik sudah bergerak, begitu pula dengan ketua-ketua cabor lainnya. Ini sinyal kuat bahwa kami siap bertarung,” tegas Bupati.
Bupati juga memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten telah menyiapkan bonus untuk para atlet baik di ajang Porda maupun Peparda. Ia meyakini bahwa bentuk dukungan konkret ini akan menambah semangat dan daya juang para atlet Gunungkidul.