
TUGUJOGJA — Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), tepatnya di Padukuhan Saban, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu 26 Juli 2025 dini hari.
Sebuah mobil pikap Suzuki ST 150 bernomor polisi AB 8767 RF yang melaju kencang dari arah selatan, tiba-tiba berpindah jalur dan langsung menghantam truk dari arah berlawanan. Insiden itu langsung memicu tabrakan frontal yang membuat tubuh pengemudi pikap terjepit di balik setir yang ringsek.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Nur Ikhwan, mengungkapkan identitas korban tewas dalam kecelakaan maut itu.
“Pengemudi pikap bernama Ricky Okyiawan, warga Pucung, Kapanewon Girisubo. Ia sempat kami larikan ke RSUD Wonosari dalam kondisi luka berat, namun nyawanya tak tertolong,” ujar Ipda Nur dengan nada duka.
Tim medis mendapati luka mengerikan pada tubuh Ricky. Kepala korban mengalami luka mengelupas, tangan kanan patah parah, kaki penuh lecet, dan wajahnya lebam akibat benturan keras.
Sementara rekannya, kernet pikap bernama Tukino, mengalami luka lecet di kaki dan tangan. Hingga berita ini diturunkan, Tukino masih menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosari.
Di sisi lain, pengemudi truk bernopol AE 8957 UX, Aldhi Muhamad Riski, warga Jeblogan, Karangtengah, Wonogiri, juga mengalami luka di bagian mata karena terkena serpihan kaca yang pecah saat benturan keras terjadi.
Petugas medis membawa Aldhi ke Puskesmas Rongkop, dan hingga kini ia masih terbaring lemah dalam perawatan.
Benturan Keras, Dua Kendaraan Ringsek, Pengemudi Terjepit
Kanit Gakkum membeberkan kronologi yang memilukan itu. Sekitar pukul 02.03 WIB, truk yang dikemudikan Aldhi melaju dari arah utara (Pracimantoro) menuju ke selatan (Wonosari).
Saat itu, jalan masih lengang dan minim penerangan. Di sisi lain, pikap yang dikemudikan Ricky melaju sangat cepat dari arah berlawanan, yakni dari selatan (Girisubo). Tanpa sebab yang jelas, kendaraan pikap tiba-tiba keluar jalur dan menyeruduk ke arah kanan jalan.
“Kendaraan pikap berpindah ke jalur kanan secara mendadak. Truk yang datang dari arah berlawanan tidak bisa menghindar. Tabrakan pun tak terelakkan,” terang Ipda Nur.
Benturan keras membuat kedua kendaraan rusak parah di bagian depan. Bagian kabin pikap ringsek total hingga membuat tubuh pengemudi dan kernet terjepit. Petugas kepolisian bersama warga bahu membahu mengevakuasi korban dalam suasana tegang dan mencekam.
Suara sirene ambulans, lampu rotator, serta jeritan warga menyelimuti suasana dini hari yang berubah menjadi momen pilu.
Polisi Selidiki Penyebab, Dua Bangkai Kendaraan Diamankan
Petugas dari Unit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul bergerak cepat dengan melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka mengamankan dua kendaraan nahas tersebut ke Mapolres Gunungkidul sebagai barang bukti dalam proses hukum lebih lanjut.
“Tim sudah melakukan pengecekan rem, kondisi jalan, serta keterangan saksi di lokasi. Dugaan awal, kecepatan tinggi dan kelalaian pengemudi pikap jadi pemicu utama kecelakaan,” tegas Kanit Gakkum.
Polisi juga akan memeriksa kondisi medis dan psikologis kernet yang selamat, serta mendalami kemungkinan bahwa sopir mengantuk atau mengalami gangguan teknis saat berkendara.
Warga Minta Penerangan Jalan Ditambah, Jalur JJLS Dianggap Rawan
Kecelakaan ini menyentak warga sekitar JJLS Rongkop. Banyak dari mereka menilai bahwa ruas jalan tersebut rawan kecelakaan, terlebih pada malam hari hingga dini hari karena minim penerangan dan kontur jalan yang lurus panjang membuat pengemudi cenderung memacu kendaraan tanpa kendali.
“Sudah sering terjadi kecelakaan di sini. Jalannya sepi, penerangan minim. Kadang kendaraan melaju kencang, begitu tabrakan, akibatnya fatal,” ujar warga setempat, Sutrisno (45), yang ikut membantu proses evakuasi korban.
Kini, aparat kepolisian mengimbau seluruh pengguna jalan JJLS untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas pada malam hingga dini hari. Mereka juga meminta pemda segera memperhatikan aspek penerangan jalan dan rambu peringatan di lokasi rawan.
Duka Mendalam dan Peringatan Bagi Pengguna Jalan
Kematian Ricky Okyiawan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Pucung. Kepergiannya yang tragis di tengah malam menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya kehati-hatian dalam berkendara.
Ipda Nur Ikhwan berharap kejadian ini menjadi momentum bagi seluruh pengemudi untuk mengutamakan keselamatan dan mematuhi batas kecepatan, terutama di jalur rawan seperti JJLS.
“Satu nyawa melayang, dua lainnya luka, dan dua keluarga kini menanggung luka batin. Ini bukan sekadar kecelakaan biasa, ini tragedi akibat kelalaian yang seharusnya bisa dicegah,” pungkas Kanit.