
TUGUJOGJA— Senin (28/4/2025) Udara pagi yang cerah di Balai Padukuhan Sokokerep penuh dengan semangat dan warna-warni kain kebaya.
Sekitar 300 perempuan dari sembilan RT yang tersebar di empat RW berkumpul dalam sebuah perayaan istimewa bertajuk Peringatan Hari Kartini: Perempuan Sokokerep Berdaya untuk Gunungkidul Raya.
Dipelopori oleh Organisasi Perempuan Padukuhan Sokokerep di bawah kepemimpinan Ibu Surati, Ketua Tim Penggerak PKK Padukuhan, kegiatan ini menjadi sebuah momentum bersejarah.
Tonggal Awal Kebangkitan Perempuan Sokokerep
Ini bukan hanya untuk mengenang perjuangan RA Kartini, melainkan juga menjadi tonggak awal kebangkitan para perempuan Sokokerep dalam menegaskan eksistensi dan kontribusi mereka bagi pembangunan desa.
Dengan mengenakan pakaian adat dan busana Kartini, para perempuan hadir tidak hanya membawa semangat kebersamaan, tetapi juga membuktikan bahwa impian besar dapat diraih melalui tekad dan kerja sama.
Dalam sambutannya yang penuh haru, Ibu Surati mengungkapkan betapa acara ini pada mulanya terasa sebagai sesuatu yang nyaris mustahil.
Namun, berkat pendampingan intensif dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sokokerep, berbagai koordinasi yang sabar dan tekun akhirnya membuahkan hasil gemilang.
“Awalnya kami ragu, tetapi dengan bimbingan dari KIM dan kekompakan semua pihak, Alhamdulillah impian kami untuk menyelenggarakan acara sebesar ini bisa terwujud. Ini adalah sejarah bagi perempuan Sokokerep,” ujar Surati disambut tepuk tangan para hadirin.
Puncak Acara Hari Kartini di Sokokerep
Sebagai puncak acara, ada dua perlombaan antar-RT yang menggugah kreativitas dan kecintaan terhadap budaya lokal. Perlombaan tersebut adalah Lomba Membuat Kudapan Sehat Berbahan Dasar Lokal untuk Anak, serta Lomba Gelaran Busana Kartini.
Pada lomba kudapan, para peserta dari tiap RT mempresentasikan hasil karyanya di hadapan tiga dewan juri. Kemudian, ada sesi tanya jawab yang memperlihatkan kedalaman pemahaman peserta tentang bahan dan manfaat makanannya.
Sementara itu, dalam lomba busana, masing-masing RT mengirimkan dua wakilnya yang memperagakan busana Kartini. Mereka memperlihatkan keanggunan dan kepercayaan diri yang membanggakan.
Untuk menjaga objektivitas penilaian, panitia menghadirkan tiga juri dari latar belakang yang beragam.
Mereka adalah Wakil Pokja II TP PKK Kabupaten Gunungkidul, Pokja III TP PKK Kapanewon Semanu, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kalurahan.
Kehadiran mereka menjadi motivasi tambahan bagi para peserta, yang merasa mendapat apresiasi hingga ke tingkat kabupaten.
Mengiringi semarak lomba, kelompok karawitan Sekar Laras dan Mudo Laras menghadirkan alunan gending Jawa. Iringan ini menghangatkan suasana, mengiringi momen penjurian dengan nuansa budaya yang kental.
Tidak hanya itu, kelompok Among Bocah Sokokerep, yang semakin terkenal, turut tampil mempersembahkan tari-tarian tradisional binaan Ka Evi Nur Widyastuti. Ini tentu memberikan warna tersendiri dalam perhelatan.

Respons atas Inisiatif Perempuan Sokokerep
Heru, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LMPK) Padukuhan, menyampaikan kebanggaan atas inisiatif perempuan Sokokerep ini.
Ia bahkan mengaku terkejut dan terharu ketika pertama kali menerima poster undangan acara melalui grup Whatsapp.
“Dulu Sokokerep hanya menjadi penonton, kini saatnya Sokokerep tampil,” serunya, yang langsung disambut sorak sorai penuh semangat dari seluruh perempuan yang hadir.
Dede Apriyanto, pendamping KIM Sokokerep, menegaskan bahwa pihaknya selalu percaya pada potensi ide dan gagasan setiap individu.
“Kami hanya berusaha memfasilitasi dan merangkai ide-ide yang sebelumnya tercecer dalam delapan organisasi perempuan di Sokokerep menjadi sebuah produk acara yang nyata. Ketika kami mengadakan rembug perempuan minggu lalu, 150 orang hadir, menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Ini adalah awal dari kebangkitan perempuan Sokokerep untuk berdaya dan mengambil peran dalam pembangunan,” katanya.
Setelah melalui penilaian ketat, akhirnya diumumkan pemenang untuk kedua lomba tersebut. Dalam Lomba Pembuatan Kudapan Sehat, RT 06 meraih juara I, RT 03 sebagai Juara II , dan RT 02 sebagai Juara III.
Kemudian, untuk Lomba Gelaran Busana Kartini, RT 02 meraih Juara I, Juara II sebagai RT 03, dan Juara III sebagai RT 05.
Semua pemenang mendapat tepuk tangan hangat, sebagai simbol apresiasi atas usaha dan kreativitas yang telah mereka curahkan.
Acara ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga pernyataan tegas bahwa perempuan Sokokerep kini berdiri sejajar.
Mereka membawa semangat RA Kartini ke dalam kehidupan nyata, membangun desa dan masa depan dengan tangan mereka sendiri. (Hari)