
TUGUJOGJA — Tiga hari sudah tim SAR gabungan menyisir darat, udara, dan lautan di sekitar Pantai Siung, Gunungkidul. Namun, hingga Selasa sore, pencarian terhadap Azka Nurfadillah (28), wisatawan asal Pondok Ranggon, Jakarta Timur, belum membuahkan hasil.
Keluarga pun menumpahkan kepedihan melalui sebuah surat terbuka bertajuk Please Find Azka @Pantai Siung Gunungkidul, yang ditujukan kepada siapa saja yang masih memiliki nurani.
Dalam surat yang menyentuh hati itu, pihak keluarga memohon bantuan dari berbagai pihak, baik lembaga, komunitas pecinta alam, volunteer, paguyuban pendaki, hingga petualang independen, untuk ikut membantu mencari keberadaan Azka. Mereka menyebutkan bahwa Azka mengidap skizofrenia ringan sejak Januari 2025.
“Kondisinya terus membaik hari demi hari. Ia bahkan sempat pamit mendadak untuk liburan ke Jogja seperti biasanya,” tulis perwakilan keluarga dalam surat tersebut pada Selasa pagi.
Hari-Hari Terakhir Azka di Pantai Siung
Tim SAR mengungkap kronologi keberangkatan Azka secara rinci. Azka tiba di Pantai Siung pada Kamis, 24 Juli 2025 pukul 17.30 WIB. Ia menyewa tenda untuk camping dan tampak menikmati suasana pantai.
Keesokan harinya, Jumat pagi pukul 07.00 WIB, Azka mendatangi pos SAR. Ia bertanya soal rute menuju Watu Togog, sebuah lokasi terlarang dan ekstrem di balik tebing timur.
Ia bahkan menunjukkan video rute tersebut lewat ponsel miliknya. Petugas SAR langsung menghimbau agar Azka tidak pergi ke sana, mengingat medan yang berbahaya.
Namun, pukul 13.00 WIB, seorang nelayan melapor melihat seorang perempuan berada di Watu Togog. Tim SAR segera menindaklanjuti informasi itu. Mereka mendekati Azka dan berhasil membujuknya untuk kembali ke Pantai Siung. Tim melihatnya kembali ke tenda menjelang malam.
Pada Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB, petugas masih melihat Azka duduk sendirian di depan tendanya. Namun, keesokan paginya saat pemilik tenda membongkar tempat sewa karena waktu sewa habis, Azka sudah tak terlihat.
Hari Minggu, 27 Juli 2025, tukang parkir melaporkan adanya motor Honda Vario 160 yang terparkir sejak Kamis dan belum diambil. Kecurigaan itu langsung diteruskan ke Polsek Tepus. Setelah melakukan identifikasi, polisi menemukan tas berisi HP, pakaian, dan dompet Azka lengkap dengan SIM dan barang pribadi lainnya.
Kondisi ini membuat keluarga panik. Komunikasi yang biasanya masih berjalan lewat WhatsApp dan email tiba-tiba terputus. Tablet milik Azka yang ia tinggal di rumah juga tidak memberi sinyal komunikasi sejak akhir pekan.
Keluarga meyakini Azka awalnya mengikuti open trip, sebagaimana rutinitas liburannya yang sering kali spontan. Namun putusnya jejak dan tak adanya komunikasi memunculkan kekhawatiran akan kemungkinan terburuk.
Pencarian Azka di Pantai Siung
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko, mengonfirmasi bahwa operasi pencarian mulai pukul 07.00 WIB sejak hari pertama laporan hilangnya Azka.
Tim SAR membagi diri menjadi tiga regu. Regu pertama menyisir udara dengan drone dari Watu Togog ke barat Pantai Siung, mencakup radius 1 km. Lalu, regu kedua menyisir tebing ke arah barat sejauh 2 km. Selanjutya, regu ketiga bergerak ke arah timur sejauh 1 km.
Namun, cuaca ekstrem menghambat operasi. Hujan deras membuat jalur licin, membahayakan regu darat. Sementara gelombang tinggi dan angin kencang memaksa tim menunda penggunaan jetski dan perahu jukung. Alat utama laut itu semula disiapkan untuk menyisir perairan hingga Pantai Wediombo.
“Hari ketiga pencarian belum menunjukkan hasil. Keberadaan Azka masih nihil,” ungkap Sunu, tegas.
Detail Ciri-Ciri Azka saat Terakhir Terlihat
Pihak keluarga menjabarkan penampilan Azka secara rinci demi mempermudah pencarian. Saat terakhir terlihat, Azka mengenakan jaket bomber hitam, legging hitam, topi hijau, jilbab abu-abu, sandal slip on hijau, serta membawa pelampung papan berwarna kuning dan kacamata cokelat.
“Kami sekeluarga berharap Azka ditemukan dalam keadaan baik, sesuai takdir Allah Ta’ala. Kami mohon kepada siapa pun yang membaca surat ini agar ikut membantu pencarian,” ujar keluarga dalam pernyataan resminya.
Hingga Selasa, 29 Juli 2025 pukul 17.00 WIB, operasi SAR masih belum menemukan titik terang. Tim SAR menyatakan akan melanjutkan pencarian pada Rabu, 30 Juli 2025 mulai pukul 06.00 WIB.
Di tengah mendung yang menggantung di langit Gunungkidul dan gelombang laut yang tak bersahabat, satu harapan masih terus menyala.Semoga Azka Nurfadillah dapat ditemukan, hidup atau mati, dengan penuh penghormatan dan kepastian bagi keluarga yang menunggu dalam cemas. (ef linangkung)