
TUGUJOGJA – Setelah semalaman terganggu, jalur kereta api di wilayah Stasiun Pegaden Baru, Daerah Operasi 3 Cirebon, akhirnya kembali normal.
KAI Daerah Operasi 6 (Daop 6) Yogyakarta memastikan operasional kereta api kembali berjalan, ditandai dengan keberhasilan KA Argo Lawu relasi Gambir–Solo Balapan melintasi jalur tersebut pada Sabtu (2/8) pukul 10.57 WIB dengan kecepatan terbatas.
Suasana lega menyelimuti ruang kendali dan stasiun-stasiun yang terhubung langsung dengan jalur tersebut. KA Argo Lawu yang mengangkut ratusan penumpang akhirnya menjadi kereta api pertama yang melintasi jalur yang sebelumnya lumpuh.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menjelaskan bahwa proses evakuasi KA Argo Bromo Anggrek telah selesai pada pukul 07.07 WIB. Tim teknis KAI langsung bergerak cepat setelah evakuasi. Mereka memperbaiki prasarana jalur dengan sistem kerja nonstop demi mengejar waktu pemulihan.
“Kami bekerja tanpa jeda untuk memperbaiki jalur dan memastikan seluruh sistem kembali aman. Tim kami memeriksa seluruh bagian rel dan sistem pengaman satu per satu sebelum kembali membuka jalur,” kata Feni, Sabtu (2/8/2025)
Setelah memastikan jalur layak, KAI memutuskan untuk mengizinkan KA Argo Lawu melintasi lokasi gangguan sebagai kereta api pertama.
Meski berjalan dengan kecepatan terbatas, KA Argo Lawu berhasil melewati titik krusial tersebut tanpa hambatan berarti. Keberhasilan ini menjadi titik balik dari rangkaian krisis transportasi kereta api yang sempat memicu keresahan para calon penumpang di berbagai daerah.
Feni menegaskan bahwa KAI Daop 6 Yogyakarta terus melakukan normalisasi operasional secara bertahap, termasuk terhadap perjalanan KA yang melintasi dan menuju wilayah Daop 6. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan informasi terkini kepada publik secara transparan.
“Kami menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para penumpang yang dengan sabar menanti proses perbaikan ini. Kami memahami betapa pentingnya perjalanan Anda,” ungkap Feni.
KAI juga memastikan bahwa seluruh rangkaian kereta dan prasarana telah melewati pemeriksaan keselamatan sebelum kembali beroperasi. Prosedur ketat berlaku untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang.
“Kami tidak hanya memperbaiki, tapi juga mengevaluasi sistem secara menyeluruh. Kami berkomitmen mencegah kejadian serupa dengan melakukan peningkatan sistem operasional,” tegas Feni.
KAI Daop 6 membuka layanan refund dan reschedule bagi penumpang yang terdampak. Feni menghimbau agar penumpang segera mendatangi loket pembatalan di stasiun keberangkatan. Proses pembatalan tiket dapat dilakukan dalam waktu 7×24 jam sejak jadwal keberangkatan yang tertera di tiket.
“Kami berupaya memberi kompensasi dan solusi terbaik bagi seluruh pengguna jasa kami. Pelayanan prima tetap menjadi prioritas utama,” pungkas Feni. (ef linangkung)