
TUGUJOGJA – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah kendaraan Daihatsu F70 4×4 bernomor polisi H 1932 EZ pada Minggu, 8 Juni 2025 pukul 14.10 WIB di jalan turunan tajam Nanggulan–Goa Kiskendo, tepatnya di Dusun Bulu 100/038, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Menurut keterangan resmi dari Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Sardjoko, mobil datang dari arah atas Jatimulyo menuju bawah. Ketika melewati turunan curam di tanjakan Bibis, pengemudi tiba-tiba kehilangan kendali. Mobil langsung oleng ke kiri dan menghantam tebing di sisi jalan.
“Pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan saat menurun. Mobil langsung oleng dan menabrak tebing,” jelas Iptu Sardjoko.
Kendaraan membawa dua orang pria asal Sleman, yaitu ES (44 tahun), warga Nglempak, dan A (51 tahun), warga Depok. Keduanya mengalami luka-luka namun dalam kondisi sadar saat dievakuasi oleh warga dan petugas. ES mengalami luka di kepala serta lecet pada tangan dan A mengalami luka di kepala, serta lecet pada tangan dan kaki kiri.
Petugas medis segera menangani korban di lokasi sebelum membawa mereka ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Faktor Penyebab dan Tanggapan Kepolisian
Hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan kerusakan cukup parah pada mobil. Tim kepolisian mencatat beberapa kerusakan utama sebagai berikut: mesin kendaraan mati total, rem tangan tidak berfungsi, bodi samping kanan rusak berat, spion kanan dan kiri hancur, as ban depan kanan patah, dan mesin mengalami kerusakan parah.
Iptu Sardjoko menegaskan bahwa faktor utama kecelakaan diduga berasal dari kegagalan fungsi sistem pengereman dan kondisi jalan yang menurun tajam.
Menanggapi kecelakaan ini, Polres Kulonprogo mengimbau seluruh pengendara agar lebih waspada ketika melintas di jalur perbukitan seperti wilayah Girimulyo.
“Kami imbau pengendara untuk memeriksa kondisi kendaraan secara berkala, terutama rem dan suspensi, sebelum melintas di jalur menurun tajam,” ujar Iptu Sardjoko.
Jalur Nanggulan–Goa Kiskendo memang kerap menjadi titik rawan kecelakaan karena kondisi geografisnya yang ekstrem. Jalan sempit, menurun curam, dan tikungan tajam membuat banyak kendaraan, terutama jenis 4×4 atau kendaraan wisata, rentan mengalami kecelakaan jika tidak berhati-hati.
Pihak kepolisian bersama pemerintah setempat berencana melakukan pemasangan rambu peringatan tambahan dan pengecekan rutin terhadap sarana jalan guna meminimalisasi kecelakaan serupa.